Apa Kata Toma Untuk Aba Umar dan TGH.Ramli

Bima Raya, Harianamanat.com,- Pendapat Para Pemuka Masyarakat Bima untuk Aba Umar H.Abu Bakar Husain dan TGH. Ramli Ahmad terus dikirim melalui pesan WA tim redaksi harianamanat.com.
Yah, sebab kedua Almarhum meninggalkan kesan yang mendalam bagi sahabat, kerabat, kandai taulan, sejawat dan lainnya.

Drs.HM.Masykur ( Sekda Bima 2013-2017 ) :

mengingat Aba membuatku menangis, terlalu banyak kisah. cerita nya sehingga sulit untuk di ungkapkan, ditulis pun tiada akan mampu. setiap hari kami bertemu, jika tidak tatap muka tentu bicara lewat telepon.
Aba adalah panutan, kakak yang sangat perhatian., tidak peduli sebesar apapun misalnya perbedaan, pandangan politik. Aba tetap menjadi kecintaan.
Aba adalah sosok kakak, teman, rekan perjuangan, diskusi, cerita dalam suka dan duka.
Aba selalu menawarkan cinta dan pengertiannya kepada adik-adik, anak-anak, ponakan, semua keluarga besar Sulaiman-Sabili. Selalu dalam kasih sayangnya untuk kami dalam kondisi apapun.
Apa orang yang sabar, dan tekun. Menajemen waktu nya terukur. Saat menghadapi rintangan sangat sabar dan selalu tertawa.
Dan saya tau persis, bagaimana gigihnya Aba sendirian selaku borikrasi, ditemani almarhum Arif Sukirman dan Sayuti, memperjuangkan terbentuknya Kota Bima ini.
Perjuangan beliau semestinya mendapat Apresiasi dari Walikota. Karena Aba Uma itu “Pahlawan bagi terbentuknya Kota Bima “.
Dan, teramat dalam kesedihan ini karena bersamaan pula dengan wafatnya TGH.Ramli Ahmad.
“jujur, duka ini sangat mendalam, Aba dan Tuan Guru dipanggil bersamaan waktunya, saya tak bisa lagi bicara.”

H. A.Rahman H.Abidin, SE ( Wakil Walikota 2013-2018 , Anggota DPRD NTB ):

kita kehilangan dua putra terbaik bima.
Aba Umar seorang birokrat pekerja keras, bersih, berintegritas. Aba adalah cerminan pemimpin yang bersahaja, baik dan sederhana. Bagi saya, Aba itu adalah contoh dan panutan bagi kami generasi selanjutnya.
Beliau pantas mendapatkan predikat Pahlawan, karenanya beliau perlu mendapatkan penghargaan yang layak atas jasanya dalam pembentukan Kota Bima.
Bagi saya pribadi, keluarga besar TG H. Ramli Ahmad dan Aba Uma itu adalah Guru, Rumah Kedua bagi kami keluarga besar H. Abidin. H. Ibrahim.
Atas nama keluarga H. Abidin H.Ibrahim kami ucapkan duka cita yang mendalam.
Kehilangan TGH sebagai Ulama bagaikan kehilangan salah satu cahaya pembimbing umat.
Saya mengenal TGH bukam saja sebagai Ulama, bahkan sebagai birokrat, TGH merupakan birokrat yang baik, tenang bersahaja. Dan sebagai Ulama , TGH adalah salah seorang Ulama yang kharismatik, baik, tenang dan jadi inspirasi bagi generasi selanjutnya

Ir. H. Sutarman Kosambo :

Aba Uma orang yang enak, asyik diajak diskusi, terpancara kecerdasannya, lucu, nyambung, apalagi duduk dengan anak-anak muda. Pandanganya tentang setiap tokoh daerah sangat obyektif, wawasannya jauh ke depan khususnya untuk dana mbojo, walaupun beliau sudah jauh beda generasinya dengan saya.
Suatu waktu, terjadi diskusi serius namun santai di salaja dekat pantai Ule milik aba, beliau sengaja meluangkan waktu dengan saya.
karena menurut Aba , bahwa para calon walikota bima (2018) waktu itu, semua sudah bertemu dengan Aba, tinggal saya yang belum kata Aba kepada saya.
Beliau memulai dengan “apa yg ananda ingin lakukan di bima?” mengalirlah alur berpikir saya untuk menjelasakan segala sesuatu yang menjadi langkah strategis saya dalam melihat dana mbojo, …..begitu seriusnya diskusi, hingga tiba waktu makan siang bersama, beliau menutup diskusi kami hanya berucap….”hanya kamu yang memiliki konsep” .
Kata-kata beliau ini langsung terngiang di telinga saya, ketiga mendengar khabar beliau wafat mendahului kita.
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa beliau, selamat jalan Aba, insyaAllah husnul khatimah.

Dan TGH Ramli Ahmad, adalah orang nya sangat sederhana tapi berwibawa,
pernah saya bersama Ust. Irfan Abubakar Husein dan TGH Ramli Ahmad, saat sama-sama menjadi nara sumber dalam sebuah acara yang digelar alumni santri Ponpes Al-Husainy, yang berada di yogya (2018), setelah acara formal tersebut , kami lanjutkan diskusi ringan, dan topic yang saya bahas dengan beliau adalah maraknya ekonomi rente di dana mbojo.
Banyak yang beliau ungkapkan mengenai kondisi Bima, yang saya ingat adalah beliau sangat konsisten bagaimana membina generasi Bima menjadi generasi islami. Mengenal dan mencintai Al quran.
Ketentuan dan scenario Allah tentu lebih baik buat beliau….innalillahi wainnaillahirodziun, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari pesan beliau di atas. Wallahualam! Selamat jalan Tuan Guru!!!

Umi Ras Jakarta :

saya menulis ini di dahului dengan air mata. Betapa kita kehilangan seorang kakak yang sayang kepada kita Adik-adiknya.
Aba adalah Guru buat kita untuk belajar menata perasaan, bijak daalm menghadapi semua situasi , artinya kt di tutun untuk selalu bijak dalam situasi apapun. Karena yang kita hadapi ada orang lain, ada anak, ada pasangan, juga dengan siapapun.
Contoh kalau kita salah beliau tidak segan-segan menegur, dan tidak kurang-kurangnya juga beliau memuji kita. Aba adalah sosok kk yang perhatian pd adik-adiknya, juga pd siapapun.

Ada kebaikan Aba yang tidak semua orang ketahui.
Setelah penguburan aba, ada tamu seorang laki2 tangguh….yg ingin bertemu dng umi doji.
Anak itu memperkenalkan diri, yang meminta batuan berkeinginan kuliah hafizh.. penghafal Qur an di solo. Singkat cerita…lelaki itu membuat pengakuan..”dulu pernah menghdap aba ..sewaktu aba menjadi wakil walikota. Akhinya aba memanggil anak itu masuk ke ruangan aba..dan aba bertanya beraa biaya sekolah itu sampe selesai. Dan anak itu mendapatkan bantuan dari Aba.
anak laki itu..sudah menyelesaikan sekolah itu dan sudah mendirika pondok pesantren penghafal al Qur an..di desa daru..kabupaten bima.
Itulah kebaikan aba yang kita istri, anak,adik2nya tidak ketahui.

Semoaga amal Ibadah Aba dan adinda Ipar Kita TGH. Ramli Ahmad mendapatkan Janahtu Naim …..Aamiin . (admin )