harianamanat.com
KOTA BIMA – Peristiwa Air pasang yang terjadi di wilayah Pesisir Bima mendapat perhatian Dr.Syaifudin.
Air pasang yang tinggi atau yang lebih dikenal dengan istilah banjir rob.
Itu biasanya terjadi pada saat bulan purnama, hal itu diungkapkan Dosen Pasca Sarjana Unhas yang juga Peneliti Kelautan dan Maritim tersebut.
Menurutnya, Air pasang tinggi yang tinggi itu terjadi akibat siklus bulan purnama yang tinggi.
Karena air laut itu mengikuti siklus bulan.
” Biasanya setiap purnama akan diikuti oleh naiknya tekanan air laut. Jika rotasi bukan itu dalam kecepatan yang tinggi, maka akan dibarengi dengan ketinggian debit air laut. Makanya terjadi air pasang atau air laut naik atau banjir rob saat bulan purnama.
Dan hal itu terjadi bergilir setiap bulan dan tahun di seluruh dunia,”ujarnya kepada harianamamat.com melalui telepon, Jumat 17 Juni 2022.
Dan untuk Indonesia, khususnya Indonesia timur, yakni Bali, NTB,NTT yang berdekatan dengan laut Pasifik yang mengalami ketinggian, maka permukaan air laut seputar wilayah Indonesia Timur menjadi tinggi sekali.
” Kejadian seperti itu setiap bulan, dalam tempo 5 hingga 10 tahun, sesuai dengan siklus bulan yang mengelilingi bumi.
Dan untuk Bali,NTB,NTT itu dari arus Samudra Pasific. dan kejadian seperti itu tidak setiap tahun, biasanya sekali dalam 5 tahun atau 3 tahun.
Dan biasanya para nelayan membaca horoskop alamiah ini, orang jaman dahulu itu melihat kalender hijriah itu melalui bulan dan tekanan air laut,” ujar Dr Ipul.
Ia mengatakan hal itu biasa terjadi, dan warga tidak perlu panik, karena kejadian itu hanya berlangsung selama bulan purnama saja.
Dan untuk Teluk Bima tidak akan berbahaya, karena pesisir teluk Bima itu dibatasi bebatuan, sehingga tidak akan menimbulkan abrasi.(admin)