Dataran Tinggi Sebagai Hulunya Solusi

Featured382 Dilihat

harianamanat.com

Panas – Gerah, dua kata ini menjadi kata yang paling populer didengar dan dirasakan ketika memasuki musim kemarau terutama puncak kemarau seperti sekarang ini. Suhu di penghujung musim kemarau mencapai 34-36 C.

Begitu masuk musim hujan, Becek – Banjir merupakan dua kata yang kerap terdengar dan di rasakan oleh warga. Beberapa tahun belakangan ini setiap musim hujan Kota ini selalu diterjang banjir yang berdampak pada banyak sektor.

Selain menciptakan korban baik materi dan non materi juga menjadikan kota ini semakin kotor dan becek akibat genangan air yang surut lebih lama, terlebih banyak drainase dan saluran air telah mengalami sedimentasi tinggi sehingga saluran air banyak mampet menyebkan banyak tempat tergenang lebih lama.

Kondisi alam yang rusak memberi kontribusi besar dari kedua situasi tidak normal tersebut. Semestinya dua situasi tersebut dapat diminimalisir jika alam di didataran tinggi secara serius di benahi dan dikembalikan kehabitat asalnya sebagai kawasan hutan atau perkebunan terintegrasi dengan peternakan.

Sampai saat ini, begitu banyak anggaran yang hadir kekota ini tetapi tidak menyentuk wilayah dataran tinggi. Praktis wilayah dataran tinggi yang merupakan hulu dari dua situasi tersebut semakin hari semakin memprihatinkan dan kerusakannya semakin meluas.

Kerusakan ini juga berdampak pada kekeringan yang melanda banyak wilayah di kota ini akibat berkurangnya titik mata air dan kesejahteraan yang semakin jauh karena kemiskinan semakin meningkat. Ibarat kata petua ” alam rusak, rusaklah kehidupan “.

Bila dilacak lebih dalam bahwa beberapa tahun belakangan ini, praktis tidak ada keberpihakan dari program pemerintah untuk mengembalikan ekologi di dataran tinggi. Hal itu tergambar dari keberpihakan APBD yang praktis hampir tidak terlihat sama sekali.

Kedepan sudah waktunya pemerintah daerah menetapkan kembali daerah dataran tinggi sebagai kawasan perkebunan dan peternakan terintegrasi. Penetapan kawasan ini tentu perlu diikuti dengan pilot projek peternakan dan perkebunan terintegrasi.

Pilot projek ini akan menjadi vitamin serta harapan baru yang akan mampu mengembalikan paradigma dataran tinggi sebagai sumber kehidupan dan sumber kesejahteraan sebagaimana yang telah diajarkan oleh para leluhur bima.

Di era PJ Walikota yang tidak berapa lama ini tentu tidak akan mampu melakukan perubahan menyeluruh, tetapi di era ini, dapat meletakan pondasi dari ide besar memperbaiki ekologi dataran tinggi sebagai hulu dari sekian banyak problem yang ada di kota dengan menciptakan beberapa pilot projek tersebut.

Penulis : Darussalam Litbang Harian amanat

Foto : Bhimo

Komentar