Bima, Harianamanat.com,- Banyaknya Kritikan yang dialamatkan kepada Pemerintah Kabupaten Bima, khususnya Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE dan Wakil Bupati Drs. H. Dahlan, membuat HM.Kasnun tokoh Wawo Bima yang tinggal di depok Jawa Barat ini angkat bicara.
Terutama saat beliau membaca sebuah tulisan melalui Pesan dari salah satu WA Grup yang berjudul Bima Berantakan Tidak diurus Dengan Baik. Ia menilai bahwa tulisan tersebut cenderung subjektif karena menjelang Pemilu Kada serentak.
Kepada Harianamanat.com, HM.Kasnun menjelaskan bahwa tulisan itu dibuat karena ada berita Harianamanat.com HM.Kasnun : Terimakasih Untuk IDP. Karenanya dirinya ingin menjawab tulisan tersebut, “ benar saya ini hanya tamat SMA, tidak berpengalaman dalam soal politik, tapi saya menjawab ini, karena berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya pribadi. Apalagi setelah melihat langsung Bupati IDP yang pimpin dialog dengan warga, caranya menjawab seluruh pertanyaan warga menandakan Bupati IDP itu cerdas,” ungkapnya melalui pesan WA dan juga melalui telepon.
Pertama soal DAMKAR; soal kurangnya Mobil Pemadam Kebakaran ( Damkar ) yang dituding sebagai penyebab keterlambatan penanggulangan pemadaman atas peristiwa kebakaran yang terjadi di desa Samili Bima. Ia menjawab bahwa soal Mobil Damkar bisa jadi Pemda Bima sudah mengajukan ke Provinsi atau Pusat tapi belum ter realisasi karena harganya cukup mahal mulai dari Rp. 1,5 miliar sampai Rp. 2,5 miliar per Unit.
Dirinya tidak menampik bahwa idealnya setiap Kecamatan ada Damkar yang stanbay, sehingga apabila ada kebakaran mobil di Kecamatan terdekat akan membantu. Namun itu berarti memerlukan SDM yang mengurus mobil kebakaran dan itu membutuhkan orang yang banyak, artinya Dana APBD tidak cukup untuk itu dan aturan Presiden sudah tidak bisa lagi merekrut tenaga ASN dan tanaga Honor Daerah. Kalaupun Sukarela itu disesuaikan dengan kebutuhan OPD atau Badan yang ada di Pemerintah Daerah.
Dan Ia menguraikan bahwa dirinya sudah bertanya kepada Kadis Perkim mengenai apa saja Program Pembangunan yang sudah dilakukan ataupun dilaksanakan oleh Bupati IDP Selama masa jabatanya.
“ yang saya dengar dari pak Taufik Perkim, bahwa Mobil Damkar itu ada di beberapa Kecamatan termasuk Woha memiliki mobil damkar, rencananya 2019 lalu Bupati IDP sudah memprogramkan Pengadaan Damkar untuk 18 kecamatan, namun karena covid maka seluruh anggaran di potong.”
Sementara itu penyebab lambannya mengantisipasi penanganan kebakaran. Itu terjadi akibat gang – gang desa yang sempit tidak bisa dilalui mobil pemadam kebakaran. dan masyarakat sendiri enggan memberikan tanahnya untuk pelebaran jalan. “ ini bukan dari cerita orang, tetapi saya saksikan langsung setelah kebakaran di Ntonggu, saya turun melihat keluarga disana, tulisnya melalui WA kepada Harianamanat.com, sabtu 8 agustus 2020.
Soal AIR ; Penyebab lainnya adalah sumber air yang jauh dari titik kebakaran, karena air hidran dari PDAM belum merata di seluruh Kabupaten Bima. ini dilematis karena air baku untuk PDAM sangat terbatas, disamping sebagian oknum masyarakat yang tidak perduli dengan air PDAM. terlihat banyak sambungan ilegal dan meteran air mati sehingga PDAM nya selalu di subsidi oleh Pemerintah setiap tahunnya.
Soal HUTAN yang gundul. Itu bukan baru terjadi dimasa pemerintahan IDP-DAHLAN. Hutan Bima sudah mulai gundul sejak zaman H. Zainul menjadi Bupati Bima. Hutan Tutupan Ncai Kapenta dengan ribuan Pohon Jati Belanda Hancur total, sejak saat itu masyarakat mulai ngoho di gunung-gunung, ditambah lagi adanya Instruksi Presiden soal pemakaian hutan oleh masyarakat. Dan ini membuat Pemerintah Daerah menjadi Dilematis,terutama dalam hal pengawasan, Pemda Bima tidak memiliki wewenang untuk hal itu, karena yang memberikan ijin pemanfaatan hutan HKM dan sekaligus pengawasannya itu dari Propinsi dan Pusat, sehingga Pemkab Bima tidak bisa berbuat apa apa kalau ijin itu sudah turun.
Akibat gundulnya hutan menyebabkan kekeringan dan hilangnya mata Air, contoh bendungan pela parado bukan seperti dulu debit airnya sangat banyak, sekarang itu tinggal sedikit debitnya lebih menurun karena hutan disekitarnya sudah gundul. Pemda aparat TNI-POLRI sudah lakukan banyak upaya untuk melestarikan Hutan Bima, tetapi masyarakat pemilik lahan ijin HKM terkadang menyalahgunakan ijin tersebut untuk membabat hutan dan ditanami jagung. soal hilangnya mata air akibat gundulnya hutan itu mestinya diarahkan pertanyaanya kepada pemegang KPH. Karena tugasnya KPH itu adalah menjaga fungsi Hutan.
Dalam hal PERTANIAN ; pemerintah Kabupaten Bima dinilai sudah berhasil karena, para petaninya sejahtera, terbukti nama-nama usulan Jamah Haji asal Bima itu dari Petani. Serta hasil pertanian Bima utamanya Bawang merah dan Jagung menjadi komiditi Nasional, penyangga Bawang dan Jagung Nasional. Dulu bawang brebes, sekarang bima menjadi salah satu daerah penghasil Bawang merah dan jagung terbesar di Indonesia. Itu artinya keberhasilan pemerintah IDP-DAHLAN.
Jika berbicara soal jatah pupuk disetiap distributor, dari pupuk Kaltim dan Petrokimia mungkin saja ada beberapa distributor yang menerapkan harga yang berbeda, semua itu disebabkan oleh jauhnya transportasi disamping harus menjual paket yakni menggandeng pupuk non subsidi dengan pupuk subsidi.
Sedangkan soal RENTENIR, ini sudah menggurita. Karena para rentenir tidak hanya mengejar para petani, keberadaan mereka ada di pasar-pasar tradisonal juga. Dan masyarakat merasa nyaman dengan keberadaan mereka, karena mereka dianggap memudahkan kerja mereka, “ bayangkan tanpa agunan, Para petani, pedagang, rumah tangga bisa mendapatkan dana setiap waktu disaat dibutuhkan, jangankan untuk modal kerja, untuk hajatan, tahlilan pun menggunakan uang dari rentenir, saking dekatnya rentenir dengan masyarakat,” walapun pemerintah buatkan BUNDES, KOPERASI Masyarakat enggan, kalaupun ada itu kredit macet. Mereka tidak taat tetapi kalau berhadapan dengan rentenir mereka taat.
Soal NELAYAN ; jika berbicara soal nelayan, nelayan Bima sangat sehat semua, karena Pemkab Bima, terus berupaya memperhatikan harapan para nelayannya, coba lihat nelayan di Sape, Langgudu, Wera dan Bajo Soromandi, mereka sejahtera. “ nelayan Bima bagus bagus saja karena harga jual ikan nya hampir setara dengan Jabotabek.” Ungkapnya.
Bidang PETERNAKAN ; saat musim kemarau sangat sulit mendapatkan pakan ternak karena saya sendiri punya sapi, pada saat musim kemarau selalu banyak yang mati karena panas. Jadi itulah perlunya kesadaran masyarakat untuk memelihara Hutan, agar ekosistim kehidupan bisa berjalan dengan sebaik-baiknya. Dan pemkab Bima kedepan sudah punya program Penggemukan Sapi yang terintegrasi dengan pakan dan pabrik pakannya. Itu akan dibangun di kecamatan Madapangga.
Sedangkan soal carut marutnya BANSOS; itu akibat data kependudukan Negara ini yang tidak memiliki satu data, sehingga orang mati pun masih terdata, dan akibatnya saat Bansos datang dari Pusat, maka nama-nama orang tersebut, tetap tercover. Kemudian soal data kemiskinan. Penilaian kategori miskin menurut Pusat dan Pemkab Bima itu berbeda, sehingga menyulitkan Pemdes dalam memferivikasi penduduknya yang miskin, dan itu terjadi hampir diseluruh wilayah Indonesia, dan juga ini sangat kasuistik misalnya, “ saat bansos datang, orang ramai-ramai ingin jadi orang miskin agar dapat bantuan,”
Mengenai soal pendidikan AGAMA; itu tanggung jawab semua kita ini, bukan pemerintah saja. Bagaimana pemerintah bisa mengawasi rumah per rumah, rt per rt. Dulu ada perda tentang mengaji dan membumikan al quran, juga lembaga adat budaya bima, tetapi banyak yang disesuaikan dengan program pemerintah pusat. Sehingga program-program ke agamaan itu mesti disesuaikan dengan nomenklatur yang ada dari pusat. Namun upaya untuk memperkuat pendidikan keagamaan itu Pemerintah IDP-DAHLAN bekerja sama dengan ormas ke agamaan seperti NU, Muhammadiyah untuk memperkuat dan mendirikan TPA dan majelis taklim. Memberikan bantuan-bantuan dan honor untuk marbot, guru ngaji.
Sedangkan soal penempatan TENAGA KERJA; TKI itu kewenangannya ada di Pemerintah Pusat. Setiap pemerintah daerah pasti memiliki program dan keinginan untuk mengatasi pengangguran. Banyak sumber daya alam yang bisa dikelola di daerah ini, tetapi masyarakat tidak bisa memberikan kenyamanan kepada Investor yang sudah datang ke daerah, contoh soal pasir besi di wera, di wawo rada, investor kabur karena kerap dimintai dana CSR nya, padahal perusahaan sudah membuat program pemberdayaan seperti bangun desa. Contoh lain PERUSAHAAN MINYAK KAYU PUTIH, masyarakat masih mempertanyakan status kepemilikan lahannya, padahal Komnasham sudah menerbitkan surat, bahwa tidak ada pelanggaran hak rakyat atas lahan di perusahaan tersebut, namun setiap musim paceklik, perusahaan kerap dilanda demo. Ini yang menyebabkan investor sering kabur dari Bima. Perusahaan Tambak Mutiara, itu juga hengkang karena biji mutiara dan kerangnya kerap hilang di dasar laut sana, Dan yang paling tragis adalah BUMN PT. PLN kerap di demo bahkan dibakar jika mengalami pemadaman.
Dalam hal KESEHATAN; Pemerintah Kabupaten Bima sudah mampu mengurangi gizi buruk, stunting dan anemia. Bahkan saat ini pemkab Bima termasuk salah satu daerah yang mendapat penghargaan dari pemerintah pusat atas inovasi dalam penurunan angka stunting, gizi buruk dan anemia.
Belum lagi soal Sanitasi, lingkungan dan drainase, Pemkab Bima saat ini sedang membangun Sanitasi di setiap desa dengan anggaran Rp. 3 miliar melalui dinas perkim. Sedangkan untuk tahun 2021 sanitasi di 10 kecamatan akan dibangun melalui DLH dibawah kendali Perkim.
“ artinya Bupati IDP ini orang yang tidak suka “ show of force “ dia suka bekerja dalam diam, coba perhatikan soal keuangan pemkab, itu selalu rapi dan WTP, artinya IDP mampu mengatasi soal pertanggung jawaban keuangan. Jadi letak KKN nya dimana jika soal Keuangan saja WTP, hubungan yang harmonis antara Bupati dan Wakil Bupati itu modal besar membangun daerah, dengan DPRD pun hubungannya selama empat tahun manis-manis saja.”
Akhirnya ; “ Saya usul bagi pemikir di rantauan yang sudah pintar pintar, S2 S3 dengan titel dan keahlian, mari kita bersama memberikan masukan pemikiran yang konstruktif kepada Bupati Bima agar Bima bisa setara dengan daerah lain yang lebih maju, mari add di Wag BIMA BERKHIDMAT karena disana ada para pemangku kepentingan, ini hanya saran saya saja maaf kalau salah,“tulisnya melalui WA.( 045 )