Sumbawa, Harianamanat.com,- Pulau Moyo ini sangat terkenal, bahkan mendunia. Tidak sedikit artis ataupun pesohor dunia datang ke pulau ini. Meski pulau ini tersohor sampai di mancanegara, namun warga menilai pembangunannya tidak banyak yang berubah, bahkan banyak lahan-lahan kosong hingga saat ini.
Keindahan alam Pulau Moyo ini membuat banyak orang datang untuk berlibur. Tapi, di pulau ini, masih banyak lahan-lahan kosong yang tidak dimanfaatkan. Lahan-lahan tersebut harus kita investasikan untuk anak cucu kita kedepan.
“Investasi tersebut membuat roda perekonomian kita jalan. Tapi, saya tidak ingin anak cucu kita menjadi penonton di tempatnya sendiri,” ujar Gubernur Zulkieflimansyah saat berdilog dengan masyarakat setempat jumat 7 agustus 2020 kemarin.
Lahan-lahan yang ada di Pulau Moyo ini harus bermanfaat, jangan sampai terus menerus dibiarkan kosong. Jika sudah ada pembangunan, roda perekonomian berjalan lancar. Tentu, masyarakat kita menjadi semakin sejahtera.
“Kita optimis, jika pembangunan dan roda perekonomian seimbang. Masyarakat menjadi semakin sejahtera,” tambahnya.
Gubernur NTB ini mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat akan ada investor kilang minyak yang akan datang melihat langsung potensi Pulau Moyo.
Karenanya Gubernur Zul mengajak agar masyarakat menyambut baik kehadiran para investor agar para Investor tersebut tertarik dan memfasilitasi apa yang masyarakat butuhkan. Dan itu semua akan mendorong berputarnya roda perekonomian.
“Kalau kilang minyak ini sudah dibangun di sini. Tentu, kesehatan, kesejahteraan, pengangguran serta putus sekolah bisa teratasi,” ungkap Gubernur singkat.
Mardi, salah seorang tokoh agama di Pulau Moyo mengharapkan agar investor benar-benar hadir di pulau Moyo Jangan sampai tempat yang indah ini hanya bisa dinikmati oleh orang-orang luar. Tapi masyarakatnya tidak merasakan dampak apapun. Harusnya, Pulau Moyo ini menjadi pulau yang sejahtera, tidak ada anak-anak putus sekolah, bahkan sampai menganggur. Ungkapnya di hadapan Gubernur Zul.
Mardi bercerita jika banyak para pesohor dunia pernah datang berkunjung dan menginap di Pulau Moyo, seperti David Beckham, Lady Diana beserta orang-orang besar lainnya pernah datang ke Pulau Moyo ini. Tapi, dari sejak Orde Baru, dan sejak Pulau Moyo dijadikan Lokasi salah satu destinasi wisata dunia, tidak ada kehidupan yang berubah di pulau moyo, “ kami hanya bisa nikmati listrik saat malam hari, Kalau pagi dan siang, tidak ada listrik,” tambah tokoh agama moyo tersebut.
Sementara itu Juprin, kades Bajo Medang, berharap kedatang Gubernur ke Pulau Moyo ini menjadi kesempatan emas. Karena, banyak masalah desa yang belum bisa diselesaikan, terutama soal pengangguran.
“Bapak Gubernur, banyak anak-anak kami di Desa Bajo Medang yang menganggur, salah satu penyebabnya adalah kendala biaya dan kurangnya lapangan kerja,” ujarnya.
Kades Bajo Medang ini berharap, agar investasi atau pembangunan harus segera dilakukan di Pulau Moyo. Dengan begitu, pengangguran bisa teratasi. “Kalau investasi atau pembangunan lainnya mendatangkan keuntungan kepada masyarakat, mari kita bangun bersama,” ungkapnya.
Dan pada ksempatan tersebut, Erwin seorang pemuda pemerhati kesehatan dan lingkungan, menceritakan soal kondisi kesehatan masyarakat yang ada di Pulau Moyo dan sekitarnya. Dia mengaku bahwa, selama pandemi Covid-19 di NTB, tidak ada masyarakat sekitar yang terpapar. Namun ada satu penyakit berbahaya yang paling sering menyerang masyarakat yaitu malaria.
“selama Covid-19 kami bersyukur tidak ada masyarakat Moyo yang terpapar. Tapi, setiap minggu, ada penyakit ganas dan sering menyerang masyarakat, yaitu penyakit malaria. Karena itu kami sangat berharap di Pulau Moyo ini kami diberikan kendaraan ambulan atau kapal boat untuk mempermudah dan mempercepat masyarakat untuk berobat,” ujarnya.
Tidak hanya kesehatan, lanjutnya, masalah lingkungan juga sangat penting untuk selalu diperhatikan oleh pemerintah. Dia berharap, meski ada pembangunan, jangan sampai merusak lingkungan.
“Kami dimanjakan oleh lingkungan. Kami berharap, apapun bentuk pembangunan yang akan dibuat di Pulau Moyo ini, jangan sampai nantinya merusak lingkungan yang merupakan pemberian dari Tuhan,” tutupnya.
Usai menyarap semua aspirasi masyarakat, Gubernur memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat. Ada empat desa yang mendapatkan bantuan yaitu Desa Labuhan Haji, Desa Bugis, Desa Sebotok serta Desa Bajo Medang. “Semoga bantuan ini bermanfaat,” ujar Gubernur sambil memberikan bantuan berupa uang tunai.
Sementara itu, bantuan juga datang dari Rektor Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) berupa beasiswa pendidikan. Rektor UTS Dr. Chairul Hudaya dalam kesempatan tersebut langsung memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa asal Pulau Moyo yang kuliah di UTS.
“Silahkan pak kades, tulis nama-nama anak kita yang kuliah ataupun yang akan kuliah di UTS, kita akan berikan beasiswa penuh kepada mereka,” ujarnya disambut tepuk tangan warga.
Ia berharap, dengan pemberian beasiswa ini, mereka semua tidak takut menatap masa depan, dan bisa kembali berbuat banyak kepada masyarakat serta membantu keluhan warga yang ada.
“Saat pulang kampung nanti, mereka bisa mengatasi masalah listrik, masalah pengangguran dengan cara menciptakan lapangan kerja, serta masalah-masalah lainnya,” tutup rektor UTS.(Humas NTB/Sri )