harian amanat.com
SENTUL, – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) memperkenalkan program deradikalisasi pada CUTA Belgia. Dalam kesempatan tersebut, BNPT RI menjelaskan 3 tema besar program kebijakam deradikalisasi yaitu program rehabilitasi ideologi, pelatihan kompetensi, dan reedukasi sosial.
“Substansi daripada program deradikalisasi ada 3 tema besar. Pertama adalah kita lakukan rehabilitasi idologi dengan pendekatan psikologi atau pendekatan kemanusiaan, kemudian pelatihan kompetensi agar mereka bisa mensejahterakan dirinya setelah keluar, lalu reedukasi sosial,” jelas Direktur Deradikalisasi BNPT, Brigjen. Pol. R. Ahmad Nurwakhid, S.E., M.M., dalam kegiatan Kunjungan Kerja CUTA Belgia ke kantor BNPT RI di Sentul, pada Selasa (17/10).
Dirinya pun mengapresiasi CUTA yang melakukan kunjungan kerja ke BNPT. Menurutnya kegiatan ini dapat menjadi landasan upaya kolaborasi lintas negara dalam upaya penanggulangan terorisme.
“Kita semua meyakini bahwa terorisme ini crime against humanity dan kerja sama seperti kunjungan – kunjungan ini bagi kami merupakan sesuatu yang bagus untuk kita melakukan kolaborasi dalam melakukan penanggulangan terorisme,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Analisis Strategi CUTA Belgia sekaligus pimpinan delegasi, Bart Thys menyampaikan apresiasi kepada BNPT yang telah berbagi ilmu dan pengalaman tentang program deradikalisasi.
“Terima kasih karena sudah menerima kunjungan kami, saya pikir program deradikalisasi adalah sesuatu yang bisa kita pelajari di negara kita (Belgia) yang mungkin memiliki masalah yang sama,” tuturnya.
Selain bertujuan untuk mempelajari program deradikalisasi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Belgia. Menutup kunjungan, para delegasi berkesempatan mengunjungi kawasan Balai Latihan Kerja (BLK).(HMS)