harian amanat.com
Kabupaten Bima,- Halo hai Guys…apa Khabar?!baik dan sehat khan…?Nah, kali ini Penulis ingin ajak sahabat harianamanat.com jalan-jalan ke sebuah Desa bernama Desa Sangiang.
Dari namanya pasti gak asing kan?!.
Nama ini ibarat nama Dewa Sang Hyang.
Bagaimana sejarahnya sehingga Desa ini di namakan Desa Sangiang. nanti kita akan bahas sebagai to be continued yah…
Kali ini kita membacanya tentang Desa Wisata yang unik di kecamatan Wera Kabupaten Bima NTB.
Namanya Desa Sangiang.
Desa dan Pulau Sangiang terletak di sisi utara wilayah Kabupaten Bima.
Berbatasan dengan
Laut Flores.
Dan berada pada jalur lalu lintas pelayaran dari timur ke baratnya yakni Pulau Jawa dan ke Utaranya yakni
Sulawesi.
Sebelum menuju Pulau Sangiang, kita akan berada di desa Sangiang.
Desa ini berbatasan dengan Sungai
Nanga Kanda di sebelah barat.
Desa Tawali di sebelah timur.
Desa
Rangga Solo di sebelah selatan.
dari desa inilah kita akan menaiki perahu menuju Pulau Sangiang.
Desa
Sangiang terdiri atas delapan dusun, yaitu dusun Bronjo, Sinta, Doroma,
Karombo, Sangiang, La joro, Sarae, dan Tewo.
Jumlah penduduk Desa
Sangiang ada 4.430 jiwa dengan kepala keluarga sebanyak 1.051.
Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai pelaut, nelayan, pembuat
perahu serta petani, pedagang, dan aparatur sipil negara.
Kaum
perempuan Desa Sangiang cukup kreatif.
Waktu senggangnya mereka
manfaatkan untuk menenun.
Oleh karena itu, di bawah kolong rumah
panggung selalu terlihat aktivitas menenun.
Tenunan Perempuan Desa Sangiang memiliki khas dan corak tersendiri.
Di Desa ini terdapat Pulau Sangiang yang berjarak
sekitar 10 mil atau 25 km dari daratan.
Warga
Desa Sangiang memiliki kebun
dan ternak di pulau Sangiang.
Sehingga setiap hari mereka berlayar dengan
perahu kecil yang mereka sebut
Sope ke Pulau Sangiang dengan jarak tempuh sekitar 45 menit penyeberangan.
Desa Sangiang memiliki cagar Alam Letusan gunung Sangiang yang berada di lautan yang di beri nama Pulau Sangiang api.
Pulau Sangiang api merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif di pulau Sumbawa.
Pulau Sangiang meletus tahun 1988 dan penduduk pun di evakuasi.
Tercatat letusan pertama tahun 1512.
Tahun 1989 terjadi 17 kali letusan sehingga menutupi penerbangan di Australia.
Gunung Sangiang juga pernah meletus pada bulan desember 2012 dan Mei 2014.
Lebar pulau Sangiang 13 kilometer dan 153 km persegi .
Sejarah gunung sangiang terdapat dalam dokumen paling awal menyebutkan tentang Sang Hyang gunung api ditemukan pada abad ke 14 naskah Majapahit Negarakertagama.
Kelebihan lain dari Desa Sangiang adalah desa penghasil dan memproduksi kapal phinisi terbaik dan terbesar di NTB.
harga sebuah kapal pinisi buatan masyarakat desa Sangiang mencapai Rp 3 hingga 5 miliar.
Kapal buatan tangan masyarakat Sangiang ini merupakan keahlian turun temurun dan warisan nenek moyang Warga desa sangiang.
Nah, di Desa Sangiang sahabat bisa berbelanja cinderamata seperti kain tenunan khas Sangiang, dan dodol wera yang gurih di jamin enak.
Penulis :Sri amanat
Foto : Jadesta