harianamanat.com
Kota Bima,- Walikota Bima HM Lutfi menerima bantuan program pengendalian banjir dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I.
Bantuan tersebut berasal dari pinjaman luar negeri (Loan), terdiri dari Urban Flood Control System Improvement In Selected Cities Phase 2 (UFCSI) dan National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).
Bantuan tersebut untuk dua program penanggulangan bencana dengan Lokasi program UFCSI meliputi Sungai Melayu di Kelurahan Jatiwangi dan Kelurahan Melayu, sungai Padolo di Kelurahan Dodu, Kumbe dan Dara.
Lokasi program NUFReP meliputi drainase primer meliputi Kelurahan Penatoi dan Kelurahan Santi, drainase primer Rite, Matakando dan Santi, drainase primer Monggonao, Pane dan Salama, drainase primer Amahami, Ni’u, drainase primer Sambinae, Panggi, dan drainase primer Kelurahan Panggi.
Menurut Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE bahwa anggaran dari NUFReP dalam rangka pengendalian banjir di Kota Bima sekitar 400 miliar untuk menata Kota Bima.
“Insya Allah Kota Bima akan tertata dan bebas banjir.
Ini semua berkat do’a seluruh masyarakat Kota Bima,” ungkap Walikota yang sederhana dan dekat dengan rakyat ini.
H. Lutfi menjelaskan, proses tender untuk sungai Melayu akan dimulai pada bulan Juli dengan pagu 120 miliar, kontraknya ditargetkan pada November 2023 dengan pihak ketiga selaku pemenang tender.
Kemudian untuk 6 (enam) saluran drainase primer yang didukung oleh NUFReP, proses tendernya sekitar bulan Juli dengan pagu 270 miliar. Jelasnya.
“Saya berharap doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Kota Bima agar pelaksanaan program ini dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan,” tutupnya.(Sura)