harianamanat.com
Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) terus menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam membangun Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) sebagai bagian dari program deradikalisasi berbasis kesejahteraan. Kali ini BNPT RI menggandeng Pemerintahan Kabupaten Pidie untuk mencanangkan KTN.
“Dengan semangat Pentahelix, kami berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama, kolaborasi, kemitraan dan sinergi dengan lebih banyak pihak. Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) sendiri merupakan salah satu bentuk upaya penanggulangan radikal terorisme melalui pendekatan lunak,” jelas Kepala BNPT RI Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H, saat menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman sinergisitas pencegahan penyebaran paham radikal terorisme melalui program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) yang diselenggarakan di Jakarta pada Jumat (20/1).
Jenderal bintang tiga kepolisian ini menambahkan, dengan adanya pembangunan KTN, ketahanan nasional dalam mereduksi paham radikal intoleran dari hulu hingga hilir diharapkan dapat berjalan.
”Ini semua adalah dalam rangka membangun ketahanan bangsa kita, ketahanan nasional kita” kata Boy.
Sementara itu, Kepala BNPT juga mengatakan dengan semangat Pentahelix akan mengingatkan kepada semua pihak bahwa negara Indonesia dilandaskan kepada 4 konsensus nasional. UUD 1945, Ideologi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI yang merupakan warisan dari leluhur kita.
Selanjutnya, Bupati Kabupaten Pidie, Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si. menyambut baik kerja sama ini.
“Dalam konteks kerja sama ini, saya sangat bersyukur sekali. Di Pidie merindukan hal-hal semacam ini” tutur Wahyudi Adisiswanto.
Bupati Pidie menambahkan bahwa dirinya telah berkoordinasi kepada 5 Kecamatan untuk dapat berkontribusi aktif dalam rencana kerja sama dari program-program yang akan dilaksanakan di Kabupaten Pidie.
Sebelumnya BNPT RI bersama K/L dan Pemerintah Daerah telah meresmikan KTN di beberapa wilayah. Kecamatan Turen, Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah pertama yang resmi menjadi KTN, dilanjutkan dengan Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, berpusat di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Sidempul, Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dan Desa Bahoea Reko-Reko, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.(HMS)