Sampah Jadi Solusi (2)

Lingkungan23 Dilihat
banner 468x60

Sampah Jadi Solusi oleh Rahmawati AB

banner 336x280

Seperti hari kemarin. Siang itu aku sibuk di dapur membuat jajanan salome.

” Assalamu alaikum”

Terdengar seseorag memberi salam didepan pintu rumahku.

“Waalaikumsalam ” jawabku dari dalam.

Seketika perempuan muda  itu masuk dan mendekatiku.

” kak, tolobg bantu aku” tanpa basa basi dia berkata. ” aku butuh uang kak” lanjutnya.

“berapa?” Tanyaku. ” lima puluh ribu saja. Aku kehabisan Deterjen dan anak-anak minta jajan”. Lanjutnya.

Seketika aku bangun dari tempat duduk. Kuambil uang lembaran lima puluh ribuan dalam tasku.  Kusodorkan padanya.

Aku tahu dia dalam keadaan kesulitan. Suami sakit menahun. Mau ga mau dia harus menjadi tulang punggung keluarga.

Sulung masih kuliah. 2 anak lainnya masih duduk dibangku sekolah dasar. Jelas saat ini  dia kebingungan.

Berdagang butuh modal. Bertani ga mungkin karena tidak memiliki sawah. Ada juga sawah garapan di daerah NTT.  Yang sekarang digarap oleh anak perempunya yang sudah berkeluarga. Hanya bantuan dari anak harapannya.

“Mi…(panggilan nama singkatnya). Ntar sore ikut aku ” ajakku ” kemana kak” tanyanya penasaran. ” kita cari sampah. Kan ada Bank Sampah Pekka solusi keuangan kita. Rp. 20.000,- aja kita target sehari. Di sawah, sampah bekas botol peptisida banyak bahkan berserahkan. Harganya lumayan mahal. 1 kg seribuan. Kita cari botol-botol yang ada garis lurus ditengahnya. Tidak semua botol kita ambil”. Terangku sambil memperlihatkan contohnya.

” Ayo kak. Saya mau. Saya benar-benar butuh uang. Saya binggung. Mau kerja apa untuk mendapatkan uang. Sementar kebutuhan terus berjalan. Sudah 3 hari kami makan pakai ikan Sepi (sejenis udang kecil yang difermentasikan)” katanya

Sorenya kami berangkat mengendarai sepeda motor. Tujuan kami wilayah persawahan tolo Manggo (sawah kering) perbatasan desa Kalampa – Risa. Kami janjian dengan beberapa ibu Pekka Risa.

Tidak sampai satu jam. Dia berhasil mengumpulkan dua karung sampah peptisida sore itu dan langsung menjualnya di Bank Sampah Pekka Samili.

Emi yati akhirnya mendapatkan uang sebesar Rp. 17.500,- 

Rasa syukur dan bahagia bisa menghasilkan uang dari sampah  membuat ia bersemangat.

” kak, setiap sore kita cari sampah aja”  ajaknya.

“Bank Sampah adalah solusi keuangan keluarga. Uang dapat, lingkunganpun bebas dari sampah plastik”.  Sorak Emi berlalu sambil melampaikan uang ditagannya.

Lain lagi yang dirasaka mama Dira tetangga belakang rumahku yang bekerja di warung sate soto Tente.

Sejak adanya Bank Sampah Pekka Samili setiap sore membawa pulang satu kantong plastik gelas mineral bekas

*Uang jajan anakku Dira. Solusinya adalah gelas plasti.”  Soraknya.

Sehari mama Dira bisa bawa pulang sampah gelas plastik yang sudah disusun rapi 3 kg. Bahkan lebih,  Itu artinya Rp. 3000,-  bisa untuk uang jajan si Dira kecil.

Lain lagi yang dirasakan salah satu tetanggaku yang tidak mau disebutin namanya. Sejak adanya Bank Sampah. Dia tidak perlu binggung cari uang untuk cicilan koperasi keliling. Hari-hari selepas Asyar dia rutin mengumpulkan sampah plastik di sawah-sawah. 2 karung target sehari.

” sekarang ada Bank Sampah. Tidak susah lagi dapat uang. Tinggal cari-cari sampah. Dapat deh ” tuturnya bangga.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *