UMI Roll Model Kesabaran Perempuan

Headline28 Dilihat
banner 468x60

Bima, Harianamanat.com,-  Membicarakan tentang Pemilukada serentak  yang akan digelar 9 desember 2020 mendatang menjadi sebuah energi yang memicu adrenalin kita ditengah wabah covid-19.

Semangat kesetia kawanan atas Kaum Perempuan Itulah yang terbaca  dan tampak disaat puluhan ribu warga masyarakat menjemput Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE yang Bupati Bima dan Drs. HM. Dahlan yang Wakil Bupat Bima itu, yang juga calon dari Petahana, di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, rabu 2 september 2020.

banner 336x280

Penjemputan inipun menjadi  istimewa  karena ada semangat Perjuangan untuk Perempuan, Keterwakilan Perempuan, sebuah Perjuangan Kebatinan atas Kesabaran Perempuan dalam menghadapi benturan politik di era digitalisasi. Sosok IDP adalah sosok Perempuan yang di sematkan sebagai UMI…dalam sebutan Penokohannya.

Umi disambut  tua muda, laki-laki, perempuan bergembira ibarat sebuah  pesta,  berdendang bergoyang mengiringi  dentuman musik biola ketipung dengan syair berbahasa bima, “ cou waliku di ampa selain umi dinda ro haji dahlan, dou ma saba ro cua sakaka angi taho ra ako hingga ake, di ruu dou ro dana mbojo, “ ( siapa lagi yang diusung selain umi dinda dan haji dahlan…orangnya sabar, saling menghargai, bekerja sama untuk kebaikan hingga kini tanpa ada pertentangan, demi Bima dan seluruhnya ).

Dan hebatnya mereka  yang  kebanyakan Perempuan ini datang tanpa klaim dari arahan siapa, mereka datang dengan atas kesadaran dan keinginannya bermodalkan tumpangan kendaraan tetangga dan Rela meninggalkan kegiatan hanya untuk bergembira melihat Umi.

“ jangankan dikasih uang, sekedar melihat senyuman umi…apalagi disapa oleh umi…”trimakasih..kalembo ade…”…itu sudah membuat hati ini berbunga-bunga…semangat..hilang capek..hilang lapar dan haus…..”ungkap  Hajrah ( 40 ) warga  Rt 5 Desa Naru Woha.

Mereka membicarakan soal Pemilu Kada serentak, dengan berbagai  gaya, ramalan, predisksi, filling. Dan memang seolah kewajiban mereka untuk berkomentar tentang  kenapa  dan siapa yang akan menang, dengan keyakinannya mereka berkata,  “inilah suara hati nurani, hati kaum tua, hati kaum ibu untuk umi,  itu tidak pakai bayar, itu suara asli tidak akan mampu di bayar oleh mawar merah, apalagi jadi ajang taruhan lotre judi,” ujar Sumiati Warga rt 7 ngali.

Dan yang membuat terpukau itu adalah pengendalian emosi puluhan ribuan masa disaat menemukan hal-hal negatif,  provokatif ditengah pesta iring-iringan ” insiden asusila yang dipertontonkan pendukung lawan politik.”

Keadaan itu hanya dibalas dengan tarian oleh massa konvoi , sementara Sang Umi memandang hinaan dengan senyuman dan kesabarannya, tetap menyemangati  masanya yang menyemut dengan lambaian tangan dan senyuman hasnya.

Pecinta Umi yang kebanyakan  perempuan yang duduk diatas kendaraan open kap berposisi tepat dibelakang kendaraan umi  berteriak,  ”umi ai Laf yu ( bacaan suara mereka, red ) ….kita menang…IDP DAHLAN menang… umi Menang, ” dan mereka  menyeka air matanya.

” Kita berdoa saja pada Allah….mohon kemenangan untuk umi …kasihan umi…begitu sabarnya…padahal dia bupati saat ini….coba lihat..umi tidak marah diperlakukan seperti itu tepat didepannya… tidak ada pemimpin yang dewasa  dan matang dalam menyikapi fitnahan dan  hinaan…hanya Perempuan yang memiliki  ratusan ribu lapisan kesabaran…dan umi memiliki itu, ” ujar ponakan H. Mori Hanafi ini kepada harianamanat.com sembari menyeka air matanya, diatas kendaraan  mobil Hilux, saat sedang konvoi.

IDP adalah sosok Perempuan, Umi yang sabar, lugas, elegan dalam bersikap. Sikap politiknya sangat anggun terbukti mampu menjembatani seluruh proses politik yang ada di Lembaga Legislatif. Tidak ada riak dalam hubungan politik anatara eksekutif dan legislatif dibawah kendalinya, dibandingkan dengan Kepala Daerah lain yang memiliki rekam jejak kapabilitas yang terukur.

Didalam tubuh birokirasi, IDP mampu mengelaborasi  seluruh kepentingan dan  kebijakan dengan sangat konsisten, tidak ada satupun keputusan yang telah di tandatanganinya menjadi sesuatu yang mubajir bahkan ditarik kembali.

Penokohan yang santun, sabar dan konsisten dalam bekerja, dan sangat berwibawa  itulah yang membuatnya disemati  sebagai Pemimpin Tangguh.

Tidak heran hal itulah yang  menambah  kecintaa warga  masyarakat Bima  kepada sosok UMI Dinda.

sekarang kita sudah hidup di abad modern, banyak kecanggihan komunikasi yang akan membuat rakyat semakin memahami  bagaimana menentukan pilihan. Karena memilih itu ada berbagai kriteria, tidak hanya cukup dengan vis misi yang brilian, tetapi sikap ketokohan, kewibawaan, kearifan sosial yang melekat itupun akan menjadi pertentangan dan menjadi pilihan.

 Ratni menjelaskan  bahwa Perjuangan sosok Perempuan Umi dalam menghadapi Pemilu kada tidak bisa dianggap mudah, karena onak duri, fitnahan, cemo’ohan,  bahkan niat baiknya membantu masyarakat yang meminta Panci, Wajan untuk keperluan hajatan  warga  masyarakat dimasing-masing  Rt, dianggap tidak produktif, bahkan soal bersedekah untuk  almarhum  H. Ferry Zulkarnain mendiang suaminya pun mendapat kritikan.

Dan Umi sosok Pemimpin Perempuan Tangguh yang  menjadi roll model kepemimpinan perempuan, dan menjadi symbol perjuangan Perempuan, seorang Ibu rumah tangga  yang dizholimi. Keberhasilannya adalah ketika tampil dan konsisten dalam  memperjuangkan hak perempuan dan anak, perempuan dan anak marjinal, perempuan dan anak cacat dalam sebuah Inovasi pelayanan untuk mendekatkan perempuan dan anak dengan pemerintah, untuk mendekatkan  pelayanan akan perempuan dan  anak dengan lingkungannya, membebaskan perempuan dan anak dari buta huruf, menjadikan perempuan terlibat dalam pembangunan dan dalam upayanya untuk mencapai perdamaian di desanya  masing-masing sesuai dengan Misi Bima Ramah, dan semua itu  sangat konsisten dijalankan Pemkab Bima melalui Program Si Mawar.

Dan Umi tidak diam dengan program Si Mawar saja, tetapi terus  bekerja bagaimana Kesadaran akan pentingnya Generasi  yang sehat dan berpendidikan melalui  Program GEBRAK BIMANTIKA yang fokus dalam mengurus kesehatan Ibu dan anak agar tidak anemia, gizi buruk dan stunting, ujarnya.

Bagi Umi program ini memang bukan program mercusuar dan bernilai Politik, tetapi dirinya sangat konsisten untuk menjalankan program ini bisa berkelanjutan, karenanya program-program itu bukan hanya sekadar ide, tetapi bagaimana mengimplementasikannya, sehingga rakyat perempuan dan anak di desa bisa merasakan langsung, dan itulah yang acap kali umi sampaikan pada kami kaum perempuan desa, ujar Pengusaha Bawang Merah sekaligus Guru Ngaji para Remaja Masjid Al Manar Marwan Sarijo Ngali.

Perhatian umi  atas nasib perempuan itulah yang  membuat kami  semakin cintai dan kagum kepadanya. Saat ini yang  menjadi motto perjuangan kami relawan Perempuan adalah , “ yang perlu didekati itu, bukan teman seiring lagi, sebab teman seiring pasti dengan sendirinya sehati. Tetapi teman yang  bukan sering itulah yang harus didekati,” itulah motto Umi dan menjadi  Motto relawan ujarya. ( 045 )

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *