Doa Mengenang Wafatnya Sultan Bima

harianamanat.com

Kota Bima, – Sembilan tahun sudah Sultan H.Ferry Zulkarnain,ST mangkat.

Sultan Ferry wafat akibat serangan jantung.

H.Ferry Zulkarnain, ST adalah Seorang Sultan dan juga Bupati Bima Periode 2005 hingga 2013.

Sultan Ferry adalah Politisi Golkar, Ia lahir pada 1 Oktober 1964 di Raba, Pendopo Bupati Raba Bima.

Saat belia, Almarhum Ferry ber cita-cita menjadi Insinyur Teknik Sipil seperti Soekarno.

Sebelum wafat pada Desember 2013, mendiang almarhum, pernah di rawat di RSPAD Gatot Subroto selama 6 bulan.

Karier politik almarhum Ferry Zulkarnain, dimulai ketika diangkat menjadi anggota DPRD Kabupaten Bima 1999.

Dan kemudian menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima tahun 2000-2002.

Menjadi Ketua DPRD Kota Bima 2002-2004 (masa transisi akibat pembentukan kota Bima)

Ketua DPRD Kota Bima hasil Pemilu Legislatif 2004-2005.

Tahun 2005 terpilih menjadi Bupati Bima berpasangan dengan Drs.H.Usman AK, melalui Pemilihan Langsung pertama di Kabupaten Bima.

Karier Politik Almarhum Sultan Ferry mulai cemerlang seiring idenya untuk Pembentukan Kota Bima.

Tahun 2000 sebagai Wakil Ketua DPRD Kab Bima, dan memalui Fraksi Golkar, almarhum Ferry Zulkarnain menyampaikan dukungannya atas pembentukan kota Bima, dan mengajak fraksi lain untuk mendukungnya.

Dan hari ini, 26 Desember 2022
Bupati Hj.Indah Dhamayanti Putri,SE di temani Jena Teke Muhammad Putera Ferryandi dan Pangeran Muhammad Putera Pratama, mengajak masyarakat Bima memaafkan dan mendoakan almarhum Sultan Ferry.

” Mohonkan doa dan kemaafan seluruh keluarga masyarakat Bima untuk almarhum Sultan Ferry,” ujarnya sembari tersedu menahan tangis.

Bagi warga masyarakat Bima, khususnya bagi Keluarga besar Kesultanan Bima, sosok almarhum Dae Ferry sapaan akrab almarhum, beserta istrinya Hj.Indah memiliki Kepekaan sosial yang tinggi, utamanya masalah manusia dan kemanusiaan, merupakan kearifan spiritualitasnya.

” Tiada kata, tiada cinta dan kasih sayang yang bisa diberikan selain untaian doa dan sholawat,” ujar Bupati IDP dengan mata berkaca.

Almarhum Dae Ferry bukan hanya seorang Sultan tetapi adalah legenda.
Seorang Tokoh sejati yang tidak hanya meninggalkan nama baik, tetapi juga kebanggaan serta nilai-nilai kehidupan bagi masyarakat Bima.

Almarhum Dae Ferry adalah teladan, sebagai Pemimpin Daerah Bima yang turut mengukir sejarah terbentuknya Kota Bima.

Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Bima dari pusat di Raba ke Kecamatan Woha.
membuka dan mengaspal seluruh jalan yang ada di pelosok-pelosok desa, di kabupaten Bima.

Dan Almarhum Sultan Ferry di kenal sebagai pemimpin yang Sabar dan menyayangi masyarakatnya.

Walaupun kini beliau telah tiada, nilai dan idealismenya dalam mengayomi rakyatnya akan tetap hidup dan abadi selamanya.

Terlihat Walikota Bima HM.Lutfi, Wakil Bupati Bima, Kapolres Bima Kota, Kapolres Bima Kab,Kejari, Ketua PN Bima, Komandan Brimob, Sekda HM.Taaufik, berada diantara para undangan.(Sura)