harianamanat.com
10 tahun yang lalu Pangeran Kecil Muhammad Putera Pratama lahir.
tepatnya 14 Desember 2012.
Sebuah Penantian yang berjarak 15 tahun.
tentu ibarat kelahiran baru, bagi Keluarga Sultan Bima.
Dan Allah hanya memberi batas waktu 1 tahun untuk Almarhum Sultan Ferry Zulkarnain mendekap pangeran kecilnya.
Sedang bagi Pangeran, belum sempurna ingatannya untuk melukis raut sang Ayah.
Dalam luka yang masih membekas.
Ketegaran seorang Permaisuri menjadi Orang tua tunggal bagi kedua Pangeran adalah lakon yang menjadi tugas Permaisuri.
Dihari bahagia kedua pewaris Trah kesultanan Bima ini.
Kamera ini mengajarkanku pentingnya belajar memaknai proses kehidupan.
Dan hari ini mari kita memaknai bahwa Ibu adalah pemberi kehidupan.
walaupun tak terlihat…
dan tak terlihat oleh kamera, Ibu (Permaisuri) bertaruh dalam hening, berjalan dalam senyap, pada proses dimana mereka terus berpijak pada harapan.
Kadang pijakannya rapuh, dalam kesepian seorang ibu tersemat sesuatu yang paling didambakan, di inginkan anak-anaknya, yakni memerdekakan mereka dari segala persoalan, membahagiakan mereka dari segala harapan.
sembari berdoa kemanfaatan dan kebahagiaan.
Ada senyuman yang tersungging di bibir ketiganya, saat ucap dan peluk cium.
Tapi mata dan raut wajah itu tak mampu menutupi rasa rindunya pada Sang ayah….
Pada Sang suami…
Pada Sang Sultan…
senyuman yang dilumuri rasa rindu akan kasih sayang dan kebersamaan.
Selamat Mengulang hari kelahiran Sang Jena Teke Sultan Muda Bima Muhammad Putera Ferryandi,S.IP dan Pangeran Muhammad Putera Pratama.
“Jadilah Ama Kau yang Darahnya tak pernah beku untuk berkontribusi…
Sukses… raih lah kemenangan dan kebahagiaan…”(Sura)