harianamanat.com
Yogyakarta, – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Direktorat Pembinaan Kemampuan, Kedeputian Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan bersama stakeholders terkait membahas perkembangan intoleransi dan radikalisme di Wilayah D.I Yogyakarta dan upaya penanggulangannya, pada 30 Agustus 2022.
“Jogja dan sekitarnya harus aman dan kondusif dari ancaman intoleransi radikalisme dan terorisme, kita harus saling mengingatkan melakukan koordinasi komunikasi dan berkolaborasi dengan seluruh instansi terkait untuk penanganan intoleransi radikalisme terorisme di wilayah jogjakarta”, tegas Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Irjen Pol. Ibnu Suhaendra,S.IK.
Jenderal Bintang 2 lulusan Akpol 1993 ini berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan sinergi, koordinasi, dan komunikasi antara BNPT dengan stakeholders dalam upaya penanggulangan intoleransi, radikalisme dan terorisme. Ibnu juga mendorong adanya Policy Brief yang dapat digunakan oleh Pemerintah Daerah maupun stakeholders setempat sebagai pedoman dalam menentukan langkah yang tepat dalam upaya penanggulangan terorisme di Wilayah D.I Yogyakarta.
Sementara itu Kabinda D.I.Y. Brigjen Pol. Dr. Andry Wibowo mengaskan bahwa Binda D.I.Y, aparat dan instansi terkait siap bersinergi dengan BNPT dalam melakukan langkah-langkah strategis untuk mencegah ancaman terorisme.
“beberapa langkah strategis mulai dari law enforcement, pendidikan, penguatan budaya, ekonomi adalah langkah-langkah yang tidak bisa dilakukan oleh suatu instansi sendiri perlu bantuan dari bin, tni, polri dan pemerintah daerah. jadi apa yang dilakukan bnpt akan kita support” ungkap Kabinda Yogyakarta.
Selain TNI, POLRI, dan Binda Yogyakarta, kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Pemda D.I Yogyakarta, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI D.I Yoyakarta).Hal ini sebagai bentuk konsistensi BNPT dalam menerapkan konsep pentahelix atau kerja sama multipihak dalam strategi penanggulangan terorisme agar dapat terlaksana secara holistik dan maksimal.(HMS)