Bulir-Bulir Penyesalan (1)

HARIAN AMANAT, BIMA.

Ekonomi yang pas-pasan membuat Kemuning (bukan nama sebenarnya) kepincut rayuan tukang rokok.

Berawal dari sering curahkan hati, akhirnya Kemuning kasmaran dengan tukang rokok bernama Wahab 40 tahun warga desa Rade Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima.

Kemuning wanita berusia 30 tahun ini akhirnya memilih menghianati suaminya untuk selingkuh di kios rokok milik Wahab.

Skandal ini dimulai ketika kios rokok milik Wahab di jalan raya desa Rade itu sering didatangi Kemuning yang juga masih warga desa setempat.

keperluannya jika tidak membeli rokok untuk keperluan suaminya juga beli odol atau sabun mandi di kios itu.

Naasnya dimulai, Kemuning tidak hanya berbelanja rokok dan keperluan dapur di kios milik Wahab, tapi juga sering bertemu agak lama dengan pemilik kios rokok meskipun keperluan dia sudah selesai dilayani, dia tak juga pulang melainkan asyik mengobrol dengan Wahab pemilik kios.

Wahab yang terbilang lumayan tampan mulia memainkan jurusnya melayani Kemuning yang sering curhat dan bercerita ngalor ngidul dan juga manja.

Sebenarnya Wahab masih sadar karena sudah punya keluarga sendiri, tetapi sisi kemanusiaanya melihat Kemuning yang manis dalam keadaan susah karena bersuamikan pengangguran, melahirkan rasa hiba dan rasa tanggung jawab dalam diri Wahab.

Walhasil Wahab pun tak bisa melupakan tangisan manja Kemuning saat mencurahkan hati atas ketidakmampuan ekonomi suaminya.

Waktu terus berjalan, bulan demi bulan dan akhirnya suatu hari saat warga kampung sepi, sibuk berada di tegalan dan sawah, terjadilah hubungan terlarang diantara keduanya.

Sejumlah tetangga mulai mencurigai Karena Kemuning istri Olan 35 asal Desa Mpuri itu suka berlama-lama jika belanja di warung.

Wahab dan Istrinya Rukmini sempat bertengkar karena mulai curiga akan kelakuan Wahab.

Begitu juga Kemuning dan Olan suaminya sudah sering bertengkar,
soal kecilpun memicu pertengkaran diantara keduanya.

Olan tidak bisa mengambil sikap lantaran tak ada bukti atau fakta pendukung untuk menerima adanya praktik perselingkuhan tersebut.

Karena pada dasarnya Olan sangat mencintai Kemuning.

” Saya sangat mencintai istri saya, tapi apa mau dikata jika saya mengampuninya saya juga berdosa,” ucapnya terkulai lemas dikursi PA Bima.

Air Mata Olan berlinangan saat mengisahkan peristiwa meluluhkan lantakan jiwa dan raganya itu.

” saat saya dipanggil tetangga untuk datang ke kios itu, saya coba untuk tidak percaya, tapi aparat desa dan tetangga sudah menenangkan warga setempat, dan bubar.
Saya masuk kedalam kios, saya melihat keduanya, dan setelah itu Wahab dibawa ke Polsek, sedangkan istri, saya bawa kerumah sakit karena dia dalam keadaan pingsan, saya ajukan cerai karena biar ada penyesalan, entah nanti berjodoh lagi atau tidak, yang penting kami pisah baik-baik,” ujar Olan kepada harianamanat.com.

Dan Kemuning, wanita berkulit putih ini hanya diam termangu.
Ingin meminta maaf, tetapi apa mau dikata, semuanya sudah terlanjur.
Jalan satu-satu yang ia pikirkan hanya mencari kerja menjadi TKI. (Ranti)