Kota Bima, Harian amanat.com,- Mahalnya biaya internet dedicated dan ip publik yang diperlukan baik oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun masyarakat Kota Bima, membuat pemerintah kota bima menciptakan inovasi yang bernama smart cloud.
Keberadaan Comand Centre untuk misi menuju Smart City Bima, Pemkot membutuhkan internet dedicated dan Ip publik dengan jaringan infrastruktur yang memadai, agar dapat menyediakan pelayanan secara online kepada masyarakat.
” sulitnya monitoring dan pengamanan server, terbatasnya jumlah SDM di bidang teknologi IT, ancaman banjir setiap musim hujan, seringnya terjadi pemadaman listrik, jumlah pengunjung website pemerintah kota yang semakin tinggi, memerlukan akses internet berkecepatan tinggi pada server. sehingga pemerintah kota membuat inovasi smart cloud,” Ujar Walikota HML saat tanya jawab dsring dengan para Panelis Lomba Inovasi yang diselenggarakan Kementerian PAN RB.
Smart Cloud saat ini masuk dalam 99 Top Inovasi Kategori Pelayanan.
Untuk menuju 45 besar, Walikota HML menjelsakan secara rinci dan terstruktur misi besar dari inovasi smart cloud.
Pada sesi tanya jawab, Walikota HML menjawab pertanyaan panelis terkahir yakni Tulus Abadi dari YKLI.
” Smart Cloud dibarengi dengan Peraturan Walikota. Karenanya Kami menyekolahkan 4 ASN untuk penguasaan IT karena kami memerlukan SDM yang handal dalam mengoperasikan Smart Cloud menuji Smart City.
Pemerintaj Pusat bisa mengakses data apa saja, karena kami memiliki Big Data yang terkoneksi melalui Commamd Centre, data pengangguran, kemiskinan, kelahiran, kematian, pembuatan ktp, akta lahir, pelayanan kesehatan, menjaring aspirasi, menjemput pelayanan, bahkan soal penanggulangan akibat kekerasan terhadap perempuan dan anak, semua ada dalam Big Data. Karenanya peran RT/RW dalam pelaporan sangat dibutuhkan.
Untuk memudahkan Pemkot bekerjasama dengan pihak swasta dan BUMN membagikan wi-fi gratis kepada masyarakat. Itulah bentuk pelayanan prima berbasis teknologi smart cloud,” ujar Walikota HML.
11 orang Panelis berharap agar Smart Cloud bisa berlanjut karena sangat terintegrasi dengan program SPAM salah satu Kementerian RI.
kabag Organisasi Pemkot Bima, Ihya Gazali, S.Sos mengatakan bahwa Inovasi smart cloud mampu meng efisiensikan anggaran infrastruktur Teknologi IT hingga 66 , 67%.
dengan jaminan kualitas pelayanan yang semakin meningkat.
” efisiensi anggaran meliputi efisiensi biaya bulanan internet dedicated dan ip publik misalnya di dinas kominfotik dari 40 juta perbulan menjadi 17 jt.
bagian appd server LPSE dari 10 juta menjadi 1 jt, dan beberapa OPD yang menggunakan TIK, banyak kelebihan dalam soal efisiensi anggaran,” ujarnya.
Ihya juga menjelaskan bahwa Smart Cloud tidak membutuhkan jaringan khusus berupa fiber optic namun menggunakan jaringan internet yang sudah tersedia di kota bima.(admin)