Bima Raya, Harian amanat.com,- Saat ini kita masih dalam musim kemarau, tetapi beberapa hari terakhir suhu lebih dingin dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Kota dan Kabupaten Bima.
Mengapa bisa begitu, dan apa yang menyebabkan suhu lebih dingin di musim kemarau seperti ini?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) NTB mencatat, meski Indonesia memasuki musim kemarau tapi beberapa hari terakhir memang suhu udara relatif lebih dingin.
Berdasarkan hasil pemantauan kondisi atmosfer di Wilayah NTB saat ini sudah memasuki musim kemarau, hal ini yang mempengaruhi suhu terasa dingin dari biasanya. Wilayah NTB sangat dipengaruhi oleh angin monsunal yang bergerak secara periodik, saat ini angin dari Australia atau sering disebut dengan angin timuran membawa massa udara dingin dan kering yang bergerak ke Asia melewati Indonesia khususnya wilayah NTB yang sangat mempengaruhi proses pertumbuhan awan.
Ketika siang hari terlihat cerah tidak terdapat awan di langit maka gelombang pendek akan terserap sempurna oleh permukaan bumi, kemudian saat malam hari yang cerah dan tidak terdapat tutupan awan gelombang panjang akan terpancarkan seluruhnya ke angkasa tanpa adanya pantulan kembali oleh awan, hal tersebut yang menyebabkan pada saat malam hari suhu terasa lebih dingin.
Seperti kita ketahui bahwa angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, untuk saat ini antara BBS (Belahan Bumi Selatan) dan BBU (Belahan Bumi Utara) mempunyai perbedaan tekanan yang signifikan yaitu 1026 hPa di BBS dan 1004 hPa di BBU, hal ini lah yang menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan angin di wilayah NTB dan sekitarnya.
Masyarakat dihimbau untuk mewaspadai adanya potensi suhu yang terasa lebih dingin dengan menggunakan pakaian atau selimut yang tebal dan menggunakan krim sebagai pelembab kulit saat siang hari yang terik. Kemudian waspadai adanya peningkatan kecepatan angin dan pohon tumbang.
Demikian pernyataan Kepala BMG NTB cucu Kusmayancu, S.Kom kepada harian amanat melalui pesan WA nya. ( admin )