Ketua PKK NTB Sinta Agathia : 64.400 Jiwa Gunakan Narkoba Ini Masalah Besar

Daerah, Headline357 Dilihat

harianamanat

Mataram,- “Masa depan NTB ada di tangan kalian.
Kami ingin generasi NTB tumbuh sehat dan sadar bahaya narkoba.
Jangan anggap remeh, ini masalah besar dan panjang,” Hj Sinta Agathia Istri Gubernur Lalu Muhammad Iqbal ini saat Pencanangan NTB Darurat Narkoba, dalam kegiatan Perjanjian Kerjasama dan Sosialisasi Bahaya Narkoba yang digelar di Aula Gedung NTB Syariah, Sabtu 2 Agustus 2025.

Sinta Iqbal yang akrab disapa Bunda Sinta ini menegaskan pentingnya pelibatan generasi muda sebagai agen perubahan dan duta anti narkoba.

Menurutnya, bahaya narkoba bukan hanya slogan, tapi ancaman nyata bagi masa depan NTB.

Bunda Sinta juga mengajak para siswa untuk lebih peduli terhadap sesama dan tidak segan melaporkan indikasi penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah dan sekitarnya.

Ketua PKK NTB ini mengatakan bahwa PKK, membuka ruang komunikasi langsung agar anak-anak muda nyaman berdiskusi dan tidak tertutup.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, H. Abdul Azis, SH., MH., melaporkan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PKK dan BNN NTB sebagai langkah konkret mendukung P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkoba).

“PKK punya struktur hingga ke desa. Ini potensi luar biasa untuk menyebarkan edukasi anti narkoba, terutama dalam program bina keluarga remaja,” jelas Azis.

Kerja sama ini akan melibatkan Pokja I dan II PKK yang fokus pada pendidikan dan kesehatan, sehingga informasi dan pendampingan akan menjangkau pelosok-pelosok NTB.

Kepala BNN NTB, Brigjen Pol.Marjuki., SIK.M.Si menyampaikan keprihatinan atas tren kasus narkoba di NTB yang terus meningkat.

Data terbaru menunjukkan prevalensi pengguna narkoba di NTB. 1,73 % penduduk NTB terpapar Narkoba,
Survey terakhir bahwa penduduk NTB yang terpapar Narkoba, alias yang pernah menggunakan Narkoba dari usia 15–64 tahun sebanyak 64.400.

“kalau 1 orang 1 bulan beli narkoba 300 ribu satu bulan sudah hampir 20 Milyar dan 1 tahun jumlahnya 230 milyar lebih dan uang yang beredar dari jaringan narkoba ini di seluruh indonesia 500 triliun hampir menyamai judi online.
Orang yang banyak kena tangkap pengedar-pengedar itu dapat untung dari narkoba digunakan untuk judi online jadi uang kita yang diserap oleh orang luar negeri 1 tahun itu sudah 1.500 triliun begitu dahsyatnya kita di bodohi orang luar,” jelasnya.

Dirinya juga mengungkap bahwa sindikat narkoba kini menyasar ibu-ibu rumah tangga sebagai kurir. Kasus terakhir melibatkan seorang ibu yang membawa 2 kg sabu dan merekrut PMI sebagai jaringan kurir.

BNN kini mendorong pelibatan aktif PKK dan masyarakat, termasuk melatih ibu-ibu menjadi agen pemulihan, untuk mendampingi korban penyalahgunaan narkoba secara psikologis dan sosial.

“BNN tidak bisa bekerja sendiri. Ibu-ibu PKK adalah tiang keluarga. Kami siap mendukung dengan pelatihan dan narasumber untuk penyuluhan ke masyarakat,” tegas Brigjen Marjuki.

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Kepala Dinas Sosial NTB, Direktur Bank NTB Syariah Ketua dan pengurus PKK se-NTB Ratusan pelajar SMA/SMK/SLB dan Guru Bimbingan Konseling. (Dis).