Aksi Bisu Lingkar Pinggir Bima

Daerah, Headline518 Dilihat
banner 468x60

harianamanat

Bima,- Lingkar Pinggir Bima melakukan Aksi Kamisan.
Aksi yang dilaksanakan setiap Kamis itu dalam rangka menyuarakan Agar NKRI kembali pada Jatidiri Negara Yang Berazaskan PANCASILA dan UUD 45.

banner 336x280

Aksi Bisu tanpa suara Orasi itu dilakukan Lingkar p
Pinggir Bima dengan mengambil tema rakyat butuh keadilan dan kemakmuran.

Dalam aksi bisu tersebut mereka menyebarkan beberapa rilis yang mereka tulis sebagai berikut.

Apa yang membuat rezim itu berbahaya.

Pertama, tindakan dan keputusan rezim digerakkan pertama-tama oleh kepentingan diri, kerabat dan lingkaran terdekat.

kedua, semua tindakan diukur berdasar dampak bagi kekuasaannya bukan untuk rakyatnya. lihatlah kriteria pemilihan pejabat yang didasarkan pada lingkaran pendukung, bahkan banyak pejabat merupakan sisa rezim lama, yang menunjukkan belum usainya pengaruh rezim-rezim terdahulu yang tentu saja telah terbukti gagal dan korup.

Mereka yang mendukung dan mempercayai keberlanjutan bangunan harus pula tidak menutup mata terhadap sederet permasalahan yang selama ini diciptakan oleh pemerintahan Joko Widodo.
untuk itu menuntut pada para elit nasional untuk menjawab muara keberlanjutan pembangunan dan proyek-proyek strategis nasional,
apa indikatornya apakah sesuai dengan kebutuhan rakyat.

Alih-alih mengubah janji-janji yang semata-mata bertujuan merebut suara dan dukungan rakyat, seolah-olah semua hal baik tentang masa depan Indonesia ada di balik slogan itu.

Mereka harus jujur tak semua permasalahan akan selesai hanya dengan hilirisasi atau makan siang gratis.

Keberlanjutan selama ini dijadikan semacam suaka bagi mimpi-mimpi Indah tentang masa depan, padahal yang kita perlukan bukan mukjizat melainkan kepemimpinan yang mampu mengukur cita-cita secara rasional, dan mau mendengarkan keluhan rakyat yang tiap waktu terus dijerat kemiskinan dan ketidakadilan.

Waktunya suara rakyat bergema untuk menghidupkan persoalan yang sebenarnya mereka alami.

Sila kelima keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia wajib diwujudkan oleh negara.
Jika tidak ada keadilan bagi rakyat maka tak akan ada kedamaian bagi penguasa.

begitulah antara lain bunyi rilis dari lingkar pinggir Bima yang dikoordinir oleh Khairudin parewa.

Dalam aksi bisu tersebut ada beberapa simbol yang sengaja dipertunjukkan yakni menggunakan payung yang bermakna keteguhan membela kemanusiaan dan keadilan, sedangkan Aksi diam bisu sebagai bentuk protes sekaligus kekecewaan.

Lingkar Pinggir Bima bekerja sama dengan KONTRAS, melakukan aksi kamisan serentak di seluruh Indonesia.
Lingkar Pinggir Bima bekerja sama dengan KONTRAS, melakukan aksi kamisan serentak di seluruh Indonesia.(Sura)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *