harianamanat.com
Kab Bima,- Menteri Perikanan dan Kelautan Sakti Wahyu Trenggono, mengunjungi Desa woro Kecamatan Monta Kabupaten Bima, Minggu 22 Januari 2023.
Kehadiran Menteri KKP tersebut untuk menjajaki pembangunan tambak udang modern jenis Vanname, di Bima.
Menteri Trenggono yang hadir bersama rombongan itu di sambut Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri,SE. Walikota Bima HM.Lutfi, SE, Kapolres Bima AKBP, Haryanto,S.IK, Komandan Brimob, Wakasdim 1608 Bima, dan juga Sekda Bima.
Menteri Trenggono melalui Juru Bicaranya Wahyu,PhD. menerangkan bahwa, Pembangunan tambak udang modern di Bima bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat Bima di wilayah Monta dan sekitarnya serta distribusi ekonomi di wilayah timur Indonesia.
“Rencananya kita buat modeling, tujuannya untuk meningkatkan produksi udang nasional karena wilayah laut kita yang masih luas.
Tujuan kita, agar pertumbuhan ekonomi terdistribusi di wilayah timur Indonesia,” ujar Wahyu.
Menteri perikanan yang ditemani Bupati IDP dan Walikota HML melihat potensi laut Bima bagian selatan.
Khususnya desa woro wane, Kecamatan monta, Kabupaten Bima.
” Pasirnya putih dan besar-besar, indah sekali, Rencana tata ruangnya daerah ini untuk apa, tetapi tambak udang yang kita rencanakan ini Ramah lingkungan, sehingga bisa terintegrasi dengan sektor wisata,” ujar Menteri Trenggono, saat melihat potensi pesisir pantai Woro Monta.
Ketua Bappeda Kabupaten Bima, Taufik,ST.MT yang di dampingi Kadis Perikanan dan kekuatan Ir.Rendra Farid menjelaskan bahwa rencana Tata Ruang dan Wilayah untuk lokasi yang di kunjungi menteri tersebut merupakan kawasan Pariwisata.
Pemerintah kabupaten Bima memiliki luas lahan sekitar 50 ribu hektar, dikawasan Pantai Woro tersebut.
Dan menurut Taufik, bahwa rencana pembangunan tambak udang modern ramah lingkungan itu akan menjadi sebuah potensi wisata alam yang terintegrasi dengan peningkatan UMKM bagi warga masyarakat sekitar pantai Woro Wane Monta.
” Untuk investasi Tambak Udang Modern jenis Vanname sangat cocok, karena tidak merusak lingkungan,”ujar Taufik di temani Kadis Perikanan dan Kelautan Ir.Rendra.
Dari data yang dihimpun harianamanat.com, saat ini pasar Global Butuhkan udang jenis Vanname sekitar 50 juta ton setiap tahunnya.
Indonesia saat ini hanya mampu memproduksi udang vanname tidak lebih dari 4 % kebutuhan global, yang jika di uangkan hanya sekitar Rp.4,5 Triliun per tahun.
Sementara luas Perairan Indonesia 75 persen jika di bandingkan Vietnam yang sudah mampu memproduksi udang vanname 10 persen pertahunnya.
Padahal luas laut Vietnam hanya 25 persen dari laut Indonesia.
Dan Kementrian KKP melihat potensi terbesar itu ada di wilayah Timur Indonesia yakni Pulau Sumbawa NTB dan NTT.
Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri, SE berjanji bahwa Pemerintahannya sangat terbuka dengan Investasi.
Kehadiran Presiden, Kehadiran Menteri merupakan satu bentuk kepercayaan Pusat bahwa Bima Ramah untuk berinvestasi, dan masyarakat dan seluruh stakeholder harus nersama-sama mendukung terciptanya iklim yang ramah dan nyaman bagi investor.
Sementara Walikota Bima HM.Lutfi mengatakan bahwa Tambak Udang yang dibangun di Kabupaten Bima dan Kota Bima ini akan berdampak bagi kemajuan ekonomi rakyat.
“Kota Bima juga disiapkan untuk investasi budidaya tambak udang modern ini dari KKP, dan kita akan siapkan di seputar pantai so numbe Kolo,” ujarnya. (Sura)