harianamanat.com
Bima,- Prosesi Perayaan Suna Ro Ndoso Pangeran Muhammad Putera Pratama, yakni Putra bungsu dari mendiang Sultan Ferry Zulkarnain di awali dengan Eksebisi Gantao.
yang diselenggarakan sejak Rabu pagi 28 September 2022 hingga tengah malam, di pelataran Pendopo Asi Toi Kesultanan Bima.
Persembahan Aktraksi Gantao ini di ikuti oleh 35 peserta, 30 peserta dari Kabupaten Bima dan 5 peserta dari Kota Bima.
Gantao merupakan seni tradisional bela diri yang dimiliki oleh masyarakat Bima.
Gantao pada mulanya merupakan kesenian rakyat.
Biasanya usai panen masyarakat pedesaan merayakan dengan berbagai tetabuhan.
Mungkin pada saat itu masih dalam jaman penjajahan, sehingga karya seni Gantao ini menyerupai sebuah atraksi bela diri.
Seni bela diri yang dikemas dan dipadukan dengan suara tetabuhan, Gendang, serunai, gong hingga katongga atau semacam gelak tawa.
Hingga hari ini belum diketahui siapa pencipta atraksi seni Gantao.
Namun permainan Gantao ini tumbuh berkembang sejak jaman Sultan Ibrahim.
Konon kala itu Sultan Ibrahim sering berkuda menuju Raba Dompu hingga Sape.
Untuk membuat masyarakatnya terhibur, Sultan Ibrahim konon kerap mempersilahkan masyarakatnya untuk merayakan keberhasilan panen dengan permainan Gantao.
Dan dalam Eksebisi Gantao menuju Prosesi Suna Ro Ndoso Pangeran Muhammad Putera Pratama.
KeSultanan Bima mengundang kelompok Gantao yang tersebar di Kabupaten dan Kota Bima.
Dan usai pagelaran Gantao, Hj.Indah Dhamayanti Putri yang merupakan Permaisuri Sultan Bima, memberikan jadian kepada seluruh para peserta Gantao ataupun para penyumbang atraksi seni.
Suna Ro Ndoso atau khitan kali ini disamping Pangeran Muhammad Putra Pratama.
juga di peruntukan bagi Muhammad Naufal Haydar (putra dari Puteri Feni Madina bin Sultan Abdul Kahir. Puteri Feni saat ini merupakan pejabat di Kantor Gubernur DKI Jaya),
Kemudian yang Muhammad Athala Zulkarnaen ( putra dari Tajul Arifin,SE yang merupakan saudara kandung dari Bupati Hj.Indah Dhamayanti Putri,SE).(SURA)