harianamanat.com
JAKARTA, – Penguatan nilai adat dan budaya merupakan salah satu bentuk transformasi semangat kebangsaan dalam mencegah radikalisme terorisme yang dilakukan BNPT.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., optimis penguatan tersebut dapat mempersempit ruang gerak ideologi radikal terorisme.
“Kami meyakini nilai adat budaya nusantara yang dilestarikan adalah bagian dari menepis dan mempersempit ideologi terorisme,” kata Boy Rafli saat bertemu dengan Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), Jumat (26/8).
Boy Rafli menilai pelestarian adat dan budaya di tengah gempuran ideologi radikal penting mengingat ideologi tersebut dapat merusak nilai-nilai luhur yang menyatukan bangsa Indonesia yang majemuk.
“Ini (ideologi radikalisme terorisme) adalah nilai yang menghancurkan peradaban dan budaya, ideologi terorisme ingin membuat budaya baru yang sarat dengan kekerasan,” lanjut dia.
Pria kelahiran Sumatera Barat ini akan menggandeng MKAN dalam melakukan penataan kembali nilai adat dan budaya di tengah masyarakat.
Ketum MAKN, Yang Mulia Dr. KPH Eddy Wirabumi, S.H., M.H., menyatakan pihaknya akan mendukung penuh upaya pencegahan terorisme bersama BNPT.
“MAKN dan BNPT satu visi dan gagasan dalam mencegah itu (radikal terorisme), adat dan tradisi budaya ini bisa berkembang karena itu adalah salah satu alat menangkal intoleransi,” tutup Eddy.(HMS)