harianamanat.com
KABUPATEN BIMA(22/8),-
Kepala Desa Nggembe Yusuf Azis beserta Direktur Operasional PT.CPI Syamsul Hidayat, Direktur Teknis PT.CPI Dahnil dan Direktur CV.Pemuda Kreatif Burhan, terjun langsung mengajak masyarakat Desa Nggembe melakukan penghijauan di tepi Teluk Bima bahagian barat.
Kades ini turun ke lokasi untuk menanaman bakau atau mangrove.
tepatnya di pantai Nggembe Teluk Bima, Desa Nggembe, Minggu 20 Agustus 2022.
Dengan menggandeng Perusahan PT.CPI, Kelompok Pecinta Lingkungan, Ibu-Ibu PKK desa, Mahasiswa STKIP Tamsis dan UMM Bima yang tengah KKN, untuk menanam pohon mangrove atau bakau.
Mangrove yang ditanam berjenis lokal hasil budidaya Kades dan Pemuda Kreatif desa nggembe.
diarea lahan mangrove seluas 5 hektar, dan dengan semangat tinggi mereka terjun ke lokasi, tanpa beralas kaki.
satu demi satu pohon mangrove ditanam diikatkan di potongan bambu yang sudah ditancapkan sebelumnya, tujuannya menjaga agar mangrove tidak tersapu ombak air laut pasang.
Para mahasiswa STKIP Tamsis yang tengah KKN, mengaku senang bisa dilibatkan dalam pembaharuan hutan bakau desa nggembe.
Mangrove harus dilestarikan, karena semua itu untuk menahan ombak agar tidak terjadi abrasi.
Apalagi posisi desa Nggembe berada di pesisir Teluk Bima, yang berada di jalur jalan provinsi menuju Kecamatan Soromandi hingga Kecamatan Sanggar dan Tambora.
Kades Yusuf mengatakan Pentingnya menjaga mangrove dan melestarikannya.
Menurutnya selain mencegah abrasi mangrove sangat efektif dalam meredam terjangan tsunami.
Karena ini awal dari programnya, maka pihaknya hanya menanam 2000 batang pohon mangrove di lahan seluas 1 hektar.
Program penghijauan dan pembaharuan mangrove ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat lain bagi keberlangsungan makhluk hidup, terutama masyarakat sekitar.
Selain itu secara ekologi dapat mengembalikan fungsi-fungsi ekosistem hutan mangrove, dan juga sebagai daerah pembiakan dan daerah pembesaran bagi sejumlah biota laut, seperti udang, ikan, kepiting dan kerang kerang.
Dan saat ini program konservasi mangrove merupakan bagian dari program mitigasi perubahan iklim.
Direktur Operasional PT.Charoen Pokphand Indonesia (PT.CPI), Syamsul Hidayat menjelaskan bahwa, ini merupakan kerjasama perusahaan dengan masyarakat desa nggembe.
Menurutnya Desa Nggembe sangat terbuka, sehingga bukan tidak mungkin abrasi laut akan terjadi. oleh sebab itu pihak Perusahaan beserta komunitas lingkungan yang di inisiasi Dirut CV. Pemuda Kreatif akan ikut merawat lingkungan dari bahaya abrasi laut.
” pekerjaan ini kecil, tetapi kita harus memulainya, kita mulai dari yang kecil tapi akan berdampak luas.
Dan semoga program ini dapat menumbuhkan inisiatif masyarakat setempat untuk melindungi dan merawat hutan mangrove,”tuturnya kepada harianamanat.com usai penanaman mangrove bersama Dirut Pengembangan dan Teknis Dahniel,ST.
Ia juga menjelaskan bahwa penanaman dan pembaharuan hutan mangrove akan memberikan kontribusi untuk wisata lokal, disamping menjadi media edukasi bagi generasi muda, untuk mencintai lingkungan dan merawat mangrove.
Sementara Burhan pemilik CV.Pemuda Kreatif berharap ini menjadi awal untuk motivasi bagi pemuda di desanya.
Karena baginya, saat ini bagaimana pemuda di desanya bisa ikut terlibat dalam memajukan desa Nggembe.
” Program pemeliharaan lingkungan ini akan sangat bermanfaat, dan juga mampu menjadi lapangan kerja bagi Pemuda desa.
Makanya dengan Kades yang terbuka dan low profil maka akan mudah bagi kami untuk berkomunikasi membuat dan membantu program pemberdayaan bagi pemuda desa kami.
Mari kita menanam dan merawat lingkungan kita, jika tidak dari sekarang kapan lagi,”ujar mantan Pemuda Pelopor ini.
Peringatan HUT RI ke 77 telah berlalu, tetapi semangatnya masih terasa dan ini menjadi moment penting bagi kita semua.
Kemerdekaan bukan hanya sekadar perayaan seremonial belaka, namun kemerdekaan adalah tentang makna yang terkandung di dalamnya.
Kendati Indonesia sudah merdeka lebih dari 3/4 abad, namun sampai saat ini kita belum mampu merawat kemerdekaan kita.
Kehidupan disekitar kita, belum merdeka dari Sampah, Kekeringan, Banjir dan Kebakaran.
Apa yang harus kita lakukan untuk keluar dari masalah ini.
Kebersamaan dalam merawat Alam dan Lingkungan kita itulah jalan kembangkan ekonomi hijau, sebagai alternatif masa depan kita yang lebih sejahtera.
Mari kita berkhidmat untuk diri dan sesama kita.(Ranti)