untuk KOTA BIMA.
Tahun 2021, bukan hanya tahun kedukaan bagi Pemerintah Kota Bima, tetapi juga Tahun Perjuangan.
Sepanjang tahun 2021 banyak peristiwa duka yang dialami.
Namun disisi lain, ada program unggulan juga terus menunjukan progres yang baik, walaupun dilanda Pandemi Covid.
Progres kinerja yang baik ditahun 2021 dapat menjadi modal untuk terus menggenjot berbagai capian lain di tahun 2022 mendatang.
Awal tahun 2021 Kota Bima ditetapkan sebagai zona merah untuk penyebaran covid -19.
Berbagai kesulitan melanda mulai dari soal mandegnya gaji para Nakes, soal kurangnya obat-obatan hingga kurangnya bantuan oksigen.
Dan ditahun 2021 dimasa Pandemi Covid, Kota Bima kehilangan Tokoh pejuang Pembentukan Kota Bima yakni H.Umar H.Abubakae Husain dan Tuan Guru HM.Ramli ahmad.
Dan sebagai Pusat Ekonomi dan Pusat Pemerintahan, Kota Bima masih menjadi Pusat Pelayanan berbagai Jasa bagi masyarakat Bima keseluruhan.
Karena seluruh Infrastruktur Perekonomian Sosial dan Politik dari 3 wilayah Bima Dompu adanya di Kota Bima.
Sehingga apapun yang terjadi di daerah Kabupaten Bima dan Dompu akan berdampak pada Kota Bima.
Karenanya evaluasi penting untuk memaparkan pencapaian maupun yang belum dikerjakan penting, sebagai momentum untuk evaluasi dan menggenjot berbagai program kedepan, agar dapat optimis menyambut tahun 2022, dengan capaian yang lebih baik lagi.
Ditengah keterbatasan dan berbagai cobaan, seperti musibah Covid, dan Banjir, Walikota Bima HM.Lutfi tetap semangat mengukir prestasi.
Tidak peduli Refokusing yang hanya menyisakan Rp.25 miliar dari APBD untuk membangun Wilayah Kota Bima.
HML dengan segala kemampuannya terus berupaya untuk membawa Kota Bima Maju bersaing dengan daerah lain.
Keberhasilannya yang mampu menanggulangi Covid, dari sektor kesehatan dan ekonomi, sangat diapresiasi oleh Pemerintah Pusat.
Terbukti Dinas Kesehatan mendapatkan Penghargaan atas pelayanan Prima ditengah badai Pandemi Covid.
Perlahan tapi pasti, Misi menjadikan Kota Bima Kota Industri (TAROA) dalam bingkai Maka Labo Dahu terus menggeliat.
Dibeberapa sektor bahkan menunjukan hasil yang signifikan.
indeks resiko bencana pada tahun 2018-2020 mengalami penurunan. Hal ini ditandai dengan Keluarnya Kota Bima sebagai Kota Kategori Tinggi Bencana.
Langkah yang ditempuh, HML adalah mendirikan IAIN Bima dengan mendatangkan Menteri Agama dan Tim Pembangunan yang diketuai Prof.Ahmad Tibraya.
mengembangkan Paud, Rumah Aspirasi dan Pembentukan Posyandu terpadu sebagai upaya untuk menekan angka stunting dan penciptaan generasi emas.
Tidak itu saja dalam upaya menekan angka kejahatan susila.
HML memberi ruang gerak yang luas kepada Ketua PKK Kota Bima Hj.Ellya Alwaini.
Dengan langkah tegas dan konstruktif Ketua PKK ini mampu menekan angka kasus kekerasan susila dengan terus membangun sinergi dengan TNI-POLRI, Jaksa dan Pengadilan agar memberikan Hukuman Berat bagi para pelaku Kejahatan susila.
Mulai dari hukuman kebiri hingga hukuman seumur hidup.
Untuk menanggulangi bencana HML membentuk Kelurahan Tangguh Bencana, mengembangkan aplikasi Smart City yang berpusat pada satu Data Command Centre sebagai Pusat Sistem Informasi Kebencanaan, dan Pelaporan Kinerja.
Membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), menyusun Rencana Kontinjensi Penanggulangan Bencana dan penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana.
Membagikan android bagi upaya untuk memperkuat data dan jaringan pelaporan E-Lapor yang terintegrasi dengan Command Centre.
Sehingga Informasi Kelurahan Tangguh bencana laporkan bencana, info cuaca, info bencana, peta lokasi penting, berita, edukasi bencana didapatkan dari masing-masing kelurahan.
Sedangkan pengembangan infrastruktur Kemantapan jalan dan bendungan mengalami peningkatan.
Rehab dan pembangunan Jaringan Irigasi desa kelurahan.Dodu, Nungga, Lampe dan Ntobo.
Dalam upayanya memperbaiki Lingkungan, HML bekerjasama dengan TNI-POLRI, BKPH dan Pemprov NTB dalam usaha mengembalikan perbaikan hutan kawasan dan luar kawasan.
Upaya tersebut dalam meminimalisir penanggulangan banjir.
Juga upaya pengurangan dan penanganan sampah.
Terus membentuk bank sampah, pembuatan sumur biopori disetiap kelurahan khususnya kelurahan rawan banjir, pembuatan lubang biopori, dan upaya Program Tenaga Sampah disetiap kelurahan.
Kemudian pada sektor ekonomi kemasyarakatan,
HML membentuk Perumda PT.BIMA ANEKA, membuka lapangan kerja dengan mendatangkan pengusaha retail nasional Alfamart hingga Pizza Hut.
Tidak sampai disitu, HML juga memberikan stimulus ekonomi berupa mesin jahit, benang, untuk memberdayakan IKM , untuk memproduksi tenun maupun fashion dari tenunan Bima, guna meningkatkan kapasitas UMKM dan IKM lokal.
Kehadiran Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno berdampak pada upaya pembenahan baik UMKM lokal khususnya pengrajin tenun, juga upaya menciptakan destinasi lain seperti pengembangan destinasi Lawata, Teluk Bima hingga Kolo.
Walaupun dampak helatan WSBK tidak berdampak bagi perekonomian Bima.
Inilah upaya Walikota HML ditengah Pandemi dan Refokusing Anggaran.
Anggaran minim hanya Rp.25 miliar dari keseluruhan anggaran dalam APBD tapi HML mampu melaksanakan program-program yang menyangkut hajat hidup orang banyak yakni ;
meningkatkan Insentif RT, RW, dan LPM naik drastis, Ketua RT dibekali hp android. Sarana Prasarana Kesehatan ditingkatkan dengan membangun Puskesmas. Penyediaan dan pembagian Ambulance disediakan dibeberapa kelurahan.
Insentif guru ditambah 500.000, per bulan. Insentif tenaga honorer di kelurahan dan kecamatan ditambah 500.000,bulan.
Insentif guru ngaji, marbot dan Bilal naik drastis.
Berbagai bantuan diberikan kepada masyarakat, seperti bibit ayam, kambing, bantuan mesin jahit, bantuan mesin obras, bantuan perbengkelan, bantuan mesin jajanan kue, bantuan benang tenun, bantuan alat mebel, bantuan kapal nelayan.
Juga Bantuan pembangunan masjid dan musholla merata di seluruh kelurahan. Dari Rp. 100 juta – Rp.500 juta dan Penyelesaian pembangunan Masjid Agung Bima.
Pembangunan sayap kantor walikota
Pembangunan gedung megah perpustakaan daerah kota Bima.
Penataan pantai lawata. Penataan taman kodo
Penataan lapangan pahlawan Pembangunan kantor kelurahan megah.
Pembangunan masjid Nur Latief
Penataan pantai kolo
Pembangunan rumah wisata pantai kolo
Pembangunan rumah – rumah kumuh masyarakat.
Peningkatan status Puskesmas Ranggo menjadi RSUD kota Bima.
Perbaiki jalan permukiman di seluruh kelurahan.
Penyediaan air bersih dibeberapa kelurahan.
Dan hj.Ellya Alwaini menutup tahun 2021 dengan melaksanakan Doa dan Dzikir bersama seluruh Majelis Taklim yang ada di Kota Bima
” Apalah arti fisik yang berkilau jika dalam hajatnya masih ada yang menadahkan tangan, Pemberdayaan, penciptaan lapangan kerja itulah tujuan mulianya, merubah perilaku malas menjadi optimis dan bersemangat bahwa kerja halal itu memerlukan kesabaran dan keberanian .”
Dan Akhirnya Refleksi kita kali ini kami Harianamanat.com mengingatkan bahwa ketika musim pancaroba tidak memberikan warning perbaikan ekonomi dan kesuburan lahan pertanian, maka kencangkan ikat pinggang karena kita akan memasuki Era Pandemi lainnya.
Diakhir tahun ini harga BBM naik, harga telur, harga cabai, harga minyak sayur, harga gula, harga 9 bahan pokok lainnya mulai naik. Semoga Tahu 2022 membawa keberkahan buat kita semua. Aamiin (Sri Miranti)