Bima,Harian amanat.com,- Rapat Terbatas( ratas ) Penanganan Penyebaran Covid -19 yang dipimpin Bupati Bima Hj Indah Damayanti putri,SE menyepakati bahwa Pemkab Bima Fokus meminimalisir penyebaran covid.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aris Munandar,ST.MT. bahwa Fokus operasi Hunter dan Yustiti adalah meminimalisir penyebaran covid khususnya varian Delta.
Karenanya pihaknya saat ini akan memasang tenda di RSUD Bima dan RS Sondosoa, pemasangan tenda tersebut dikarenakan kapasitas kamar dan bed pada dua rumah sakit tersebut telah full.
Dari data dan kondisi yang ada maka hasil Ratas memutuskan bagaimana meningkatkan BOR (Bed Oportunity Ratio ) yakni ketersediaan tempat tidur/kamar sebanyak 70% dari target penanggulangan.
Masih menurut Aris atau yang biasa dipanggil Anton, Pemerintah Kabupaten Bima pun akan memaksimalkan kinerja Puskesmas- Puskesmas yang tersebar di seluruh Kecamatan, untuk bisa menanggulangi covid sehingga BOR yang disepakati adalah 521kamar tersebut bisa diatasi.
” Dari hasil verifikasi maka Pemkab mampu menyediakan target yang dicanangkan pemerintah Pusat melalui Pepres yakni dibawah 70%, terlampaui,” ujarnya kepada harian amanat.com usai mengikuti Ratas Selasa 13 Juli 2021.
Ia menjelaskan bahwa dalam penanggulangan penyebaran Covid ini Tim satu frekuensi dalam melaksanakan tugas dan dipimpin langsung oleh Dandim 1602 Bima.
Dan Pemkab Bima sangat perhatian terhadap soal penanganan penyebaran penyakit yang mematikan ini, terbukti Pemkab Bima akan menyertakannya dalam politik anggaran, sehingga ada recofusing anggaran dan pendirian posko di desa dengan menggunakan ADD.
Dalam Ratas tersebut Anton pun menjelaskan soal vaksinasi yang akan ditingkatkan, dalam skala eyang lebih agresif.
sehingga para petugas kesehatan di Puskesmas diharapkan untuk bisa menjemput bola.
” Puskesmas tidak menunggu saja masyarakat datang vaksin, tetapi menjemput bola, mendatangi RT dan RW tiap desa bareng TNI-Polri serta MUI,” ujarnya.
Lebih rinci Anton menjelaskan bahwa peran Camat sangat strategis, karena Camat memiliki tanggung jawab yang besar dalam hal mengajak warga masyarakatnya untuk melakukan Vaksin.
” Bagi Camat -Camat yang tidak mampu melampaui target vaksinasi sesuai persentase jumlah penduduknya yang berusia 18 tahun keatas, maka bisa di Reposisi,” jelasnya.
Saat ini hasil pendataan Dikes dan BPBD bahwa jumlah penduduk yang harus divaksin itu 394.000 jiwa yang ditargetkan Pemerintah Pusat.
Jumlah ketersediaan kamar untuk isolasi 521.
Ketersediaan Tabung oksigen 80 di RSUD Bima dan 6 di masing-masing Puskesmas.
Dan untuk PCR Pemkab Bima tengah meminta agar Laboratorium yang dimiliki RSUD Bima bisa dipakai sebagai Lab Rujukan karena peralatannya sudah ada dan lengkap.
” Kita saat ini tengah mengusulkan agar lab yang ada bisa dipakai sebagai Lab Rujukan karena alatnya kita punya,dan juga tidak perlu lagi menunggu hasil dari lab yang ada di Sumbawa atau Mataram,” pungkasnya.
Sementara itu Sekretaris Dinkes Bima HM.Rifaid,M.Ap mengakui bahwa baru 7,8% penduduk Kabupaten Bima yang melakukan vaksinasi yakni baru 24 ribu jiwa.
Dari 394 ribu jiwa yang ditargetkan.
Sekretaris Dinkes ini pun mengakui bahwa saat ini pertanggal 13 Juli 2021, ada 168 orang yang tengah di isolasi.
” Semuanya di RSUD Bima dan RS Sondosia, makanya di RS Sondosia kamarnya full dipakai untuk isolasi pasien, begitu juga dengan RSUD Bima,”
Pasien Covid dengan hasil positif dan reaktif di isolasi di RS.Sondosia, sedangkan yang berat di RSUD Bima.
” Ayo vaksin dan taati Prokes, jaga diri, karena Virus Delta yang mematikan itu sudah masuk ke Bima. Satu pasiennya sudah di bawa ke mataram.jadi waspada hati-hati, tetap tenang dan bersihkan lingkungan. Kita berbagi doa dan saling mengingatkan saja,” ujarnya haru.
Ratas tersebut diikuti Bupati IDP, Wabup H.Dahlan, Sekda Taufik, Kapolres Bima Kota AKBP Hario Tejo, S.IK.MH. Kapolres Bima AKBP. Gunawan Tri ,S.IK. Dandim 1602 Letkol Inf.Mustafa Kamal, KaDinkes,dr. Gawis. KA BPBD Aris Munandar,ST, Ketua MUI, Kabag Hukum.(admin)