Sesungguhnya wakil yang paling bahagia…
Adalah wakil yang rakyatnya merasa bahagia….
Tetap memiliki sifat mulia….
Jika hal itu menjadi kebiasaanmu…
maka engkau sudah meneladani para nabi dan para aulia….( Imam Al Ghazali )
Bima, Harianamanat.com,- Bahwa memberi nasehat kepada pemimpin itu berarti telah menolong pemimpin dalam menjalankan kebenaran, mentaati dalam kebaikan. Mengingatkan dengan lemah lembut atas segala kesalahan yang diperbuat, mengingatkan kelalaian atas hak kaumnya, tidak memberontakinya dan membantunya dalam menciptakan stabilitas Negara, itulah yang semestinya terjadi bukan mengkitirisi bahkan memfitnah pemimpin.
Dan pemimpin harus siap dikoreksi, dikritik dan dikasih masukan guna kemajuan bersama. Jika hal itu dilakukan maka akan terbentuklah suatu komunitas yang harmonis, sehingga menjadi masyarakat yang saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, untuk menuju masyarakat yang maju.
“ IDP-DAHLAN harus terus bergandengan dengan ulama, jangan tinggalkan ulama, karena ulama adalah pembimbing umat pada kebaikan,” ujar Tuan Guru HM. Fitrah Abdul Malik.
Sejak tahun 2015 dirinya tetap berprinsip bahwa Perempuan bisa menjadi pemimpin, karena sudah banyak contoh di Negara-Negara Muslim dipimpin oleh Perempuan sebut saja Benazir Bhutto. Halimah Yacoub Presiden Singapura, Kemudian yang menjadi Gubernur di daerah para Ulama Banten Ratu Atut, Jatim Khofifah Indar Parawansa, jadi jangan dipertentangkan lagi.
Dan IDP itu adalah Perempuan yang kharismatik, keanggunannya dalam menempatkan dirinya itulah yang membuat pesona. Dan secara keilmuan IDP adalah pemimpin yang cerdas, karena kelemahan bawahannya ditubuh birokrasi mampu di tekannya, mampu ditutupinya dengan pendekatan yang nyata kepada warga masyarakat.
“saya bukan hanya dipanggil sebagai ulama, tetapi pengalaman saya di birokrasi selama 35 tahun itu yang membuat saya percaya pada IDP selaku Pemimpin daerah, IDP bukan pemimpin yang lemah, tetapi Bawahannya itulah yang lemah, yang hanya bisa cari muka tanpa mampu membuat program yang baik demi kemajuan yang nyata. Dan IDP selaku Pemimpin mampu menutupi kekurangan bawahannya dengan langsung turun ke masyarakat untuk menjaring aspirasi yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ujarnya kepada Harianamanat.com via telepon.
Dan sebagai Ulama hanya satu pesan saya. Tetaplah rendah hati, dan jangan lupakan ulama. “kelebihan yang dimiliki yakni terbuka dan sabar, mau dekat dengan rakyat miskin, bahkan rakyat yang dalam keadaan kumuh jorok, IDP akan meminta foto bersama, bayangkan..bukan rakyat yang meminta tetapi Bupati IDP yang mau foto dengan warganya dalam keadaan apapun saat ditemuinya, itulah keunggulan yang tiada bisa dibandingkan dengan yang lainnya…keunggulan yang santun itu harus diberengi dengan kedekatan bersama tokoh-tokoh Ulama,” ujarnya. ( Sri Miranti )