Tanggapi Survey Evi Apita Maya Optimis Kembali Berkantor di Senayan

harianamanat.com

MATARAM,– Evi Apita Maya,SH.M.Km tidak terpancing akan hasil survey yang menempatkan dirinya pada urutan Enam.
Bahkan dirinya optimis kembali berkantor di Senayan.

Selain petahana, Evi pendulang suara tertinggi pada Pileg 2019 lalu. 283.932 suara.

Meski hasil survey di urutan enam, tak membuat Evi patah semangat.
“Justru ini jadi penyemangat saya dan tim,” jawab Evi kepada sejumlah wartawan di Mataram, Senin 4 Desember 2023.

Hasil survei Smarpoll Indonesia (SPI) – NTBSatu sebelumnya, menempatkan Evi Avita Maya urutan keenam dengan perolehan 5,5 persen. Urutan pertama, Muh. Rifki Farabi dengan perolehan 13,6 persen responden.

Survei dilakukan periode 11 – 24 September 2023, sebelum penetapan Daftar Calon Tetap (DCT).

Bagi Evi, survei tergantung perspektif dan parameter yang digunakan serta sebaran sampling.
Metodologi juga mempengaruhi, sehingga hasilnya bisa dinamis.

Pengalaman Pileg 2019 lalu, Evi bahkan tidak masuk dalam deretan 10 besar dan 5 besar survei sejumlah lembaga.
Hadir sebagai pendatang baru, Evi membalikkan keadaan.
Ia meraup urutan pertama, mengalahkan nama nama populer dan pemilik basis massa.

Artinya, lanjut Evi, masyarakat bisa menilai secara objektif seorang figure yang dipilih sebagai wakilnya di DPD.

“Kita kerja kerja nyata. Biarlah masyarakat yang menilai. Apalagi empat tahun ini, apapun tugas dan amanah yang diberikan masyarakat ke saya, saya lakukan sebaik baiknya,” kata Evi.

“Hasil dari kerja keras itu, ada yang maksimal, ada yang berproses dan ada yang belum saya rasa belum memuaskan. Namanya berproses,” sambungnya.

Sekali lagi, survei bukan jadi parameter utama menentukan kemenangan atau perolehan suara tertinggi.
Ia ingatkan ke semua tim dan relawannya tidak sampai patah semangat.

Pengalaman 2019 lalu, semua syarat pada kandidat lain terpenuhi. Sebaliknya, ia cenderung dinilai “sebelah mata”. Namun semangatnya tak berubah hingga kontestasi 2024 saat ini.

“Kalau pun ada yang punya basis nama besar, itu bagi saya bukan sesuatu yang membuat saya gentar.
Sebab 2019 kemarin, ada calon salah satu organisasi agama terbesar, tapi kenyataannya? (saya terpilih, red),” ulasnya. (jik)