Semestinya Kita Bisa Sejahtera

Featured73 Dilihat
banner 468x60

harianamanat.com

Trend angka kemiskinan yang semakin tinggi semestinya tidak terjadi atau dapat diminimalisir di Kota ini. Kobi sebenarnya memiliki semua syarat untuk sejahtera dan bisa lebih bersaing dengan kota kota sukses lainnya.

banner 336x280

Kobi memiliki tiga potensi terbesar yang belum tentu dimiliki kota lainnya. Potensi yang telah terbukti mampu menghadirkan kesejahteraan dan menekan angka kemiskinan sebagaimana yang telah dubuktikan oleh para leluhur kita dizaman lampau.

Potensi itu adalah sektor rumpun hijau terutama peternakan, perkebunan dan perikanan. Kenapa tiga sektor ini menjadi potensi karena hasil dari tiga sektor inilah yang sampai hari ini menghadirkan milyaran rupiah uang ke kota bima sampai sekarang.

Hasil dari tiga sektor ini yang masih di eksport keberbagai daerah di indonesia, artinya produk dari tiga sektor tersebut diminati dan memiliki pasarnya sendiri sendiri yang sampai saat ini tidak pernah kekurangan permintaan, justru yang kurang adalah produksinya untuk melayani permintaan pasar tersebut.

Pemerintah sebenarnya tinggal focus saja dan kosentrasi penuh secara konsisten memaksimalkan tiga sektor itu dari hulu ke hilirnya, agar bisa lebih memaksimalkan produksi bahkan bisa juga menhasilkan produk turunan yang lebih memiliki nilai tambah jika hilirisasi dilakukan.

Misal saja di sektor perikanan kita yang masih sangat sangat besar potensinya untuk dimaksimalkan, karena apa yang ada sekarang masih jauh dari kata maksimal karena beberapa faktor yang belum terjawab seperti ketersediaan es balok yang cukup, artinya untuk meningkatkan ketersediaan es balok perlu peningkatan kapasitas industri es balok.

Nelayan selalu membawa pulang hasil disesuaikan dengan ketersediaan es balok yang mereka bawa. Sehingga sering sekali nelayan terpaksa tidak mengambil semua hasil tangkapan ditengah laut karena kekurangan es balok yang mereka siapkan.

Dibagian hilir adalah penambahan kapasitas Cool Storage untuk menyerap hasil tangkap nelayan. Kapasitas cool storage untuk konteks potensi perikanan kobi masih jauh dari kata layak atau memadai, karena kapasitas cool storage kita baru bisa menyerap 100 ton saja, sedangkan hasil tangkap nelayan mencapai ± 300-400 ton sehari dan sangat tinggi dimusim banjir ikan.

Industri olahan hasil tangkap juga menjadi solusi untuk menyerap lebih banyak hasil tangkapan nelayan terutama ketika masuk musim banjir ikan yang tidak mampu ditampung oleh berbagai pelaku usaha perikanan. Salah satu industri hilir yang penting untuk dihadirkan adalah industri tepung ikan.

Industri ini sangat relevan dengan hasil produksi nelayan kita yang umumnya adalah ikan palagis, yang nota bene sangat cocok untuk bahan baku tepung ikan. Produk tepung ikan merupakan bahan baku untuk industri pakan.

Bisa juga daerah ini kemudian menghadirkan industri pakan setelah memiliki komponen bahan baku pakan seperti tepung ikan, jagung dan lain lain. Industri pakan ini sangat mebjawab persoalan para peternak baik peternak unggas maupun peternak tambak yang memiliki masalah utama adalah soal ketersediaan pakan. Sehingga produksi pada sektor peternakan kecil dapat meningkat dan dapat menyuplay kebutuhan pasar yang selama ini masih mengandalkan karkas unggas dari daerah lain.

Dari satu sektor perikanan saja, kita sudah bisa membayangkan bagaimana efek ekonominya untuk menjawab persoalan kesejahteraan yang belakangan semakin anjlok. Berapa banyak lapangan kerja yang akan tersedia, berapa banyak unit usaha ( UMKM ) yang akan bermunculan memanfaatkan peningkatan produksi perikanan. Laku bagaimana besarnya efek ekonomi untuk kesejahteraan kota ini jika tiga sektor potensi utama kota ini dikelola dan dimaksimalkan? ( Darussalam )

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *