harianamanat.com
Sumbawa,- Aksi Tipu Menipu mengatas namakan Tokoh Masyarakat Kembali terjadi.
Dan ini menimpa Anggota DPR RI, DR.Muhammad Syafrudin,ST.MM.
Penipuan yang mengatas namakan Politisi PAN itu dengan merusak akun Facebook Message dan juga melalui Pesan WhatsApp.
Seperti yang di kisahkan
Amir Hamzah salah satu korbannya.
Pria yang berasal dari Kelurahan Telaga Bertong Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat mengatakan bahwa, awalnya ia berkomunikasi lewat messenger melalui akun H.Muhammad Syafrudin.
Kemudian ia menawarkan bantuan melalui pesan WatsApp yang isinya sebagai berikut,
“Maaf ganggu waktunya sebentar, ini ada rizki dari saya dan rekan-rekan berencana mau di sodaqohkan untuk membantu pembangunan tempat pendidikan atau tempat ibadah, barangkali ada info terkait pembangunan tersebut atau barangkali di daerah nya ada,bisa bantu di ajukan dan membantu kami buat menyalurkan,” tulis penipu.
Selanjutnya untuk meyakinkan korban Amir, penipu mengirimkan bukti transfer ke masjid Siti khodijah dari Bank NTB Syariah.
Kemudian Penipu menulis di Pesan WA ke korban.
mengatakan mohon maaf ini, tadi kan rencana saya dan Pihak keluarga saya, ada 2 lembaga yang mau kita bantu yang pertama pembangunan Masjid Siti khodijah yang kedua untuk pihak yayasan Panti Asuhan al hikmah Makassar, tapi ini tadi kan pihak yayasan Panti Asuhan al hikmah Makassar saya hubungi belum bisa tersambung.
Akhirnya donasi ini saya jadikan satu sekalian nitip Amanah untuk yayasan Panti Asuhan al hikmah Makassar, ini nanti saya kasih kontak WA pengurus yayasan Panti Asuhan al hikmah makassar, minta tolong untuk di konfirmasi terlebih dahulu kalau ada amanah donasi dari saya, tulis penipu.
Dan korban sebelumnya memang punya tujuan membangun mushola.
” memang saya ada tujuan untuk membantu pembangunan mushola yang ada di belakang rumah, agar mendapat bantuan melalui aspirasinya H.Muhammad Syafrudin ST.MM, ” Kata korban Amir Hamzah.
Setelah itu korban(Amir) diberi nomor WA pengurus yayasan al hikmah Makassar.
Setelah di WA oleh korban, si penipu mengatakan alhamdulillah kebetulan sekali, ini posisi saya sedang ada di rumah sakit, dan ada salah satu anak santri kami yang harus di operasi hari ini.
Kemudian pelaku minta di transfer oleh korban sejumlah uang sebesar Rp 2.950.000. dengan mengirimkan bukti kepada korban Amir, bahwa penipu sudah mentransfer uang sebesar Rp 17.000.000 ternyata kosong.
Amir Hamzah berharap, kepada Dr.H.Muhammad Syafrudin ST.MM sebagai anggota DPR RI, agar memberikan respon atas musibah akan korban kasus penipuan yang mengatasnamakan H.Muhammad Syafrudin.
Menurutnya bahwa Korban penipuan sekitar 5 orang dari kota /kab di pulau Sumbawa.
Korban Amir Hamzah berharap agar keluhan pihak korban penipuan yang mengatas namakan HMS di dengar, biar tidak ada lagi korban- korban penipuan yang atas nama HMS,terangnya
Sementara itu, Dr.H.Muhammad Syafrudin ST.MM menyarankan, agar yang bersangkutan bisa melaporkan kepada aparat hukum, sambil menunjukkan bukti-bukti terkait.
” Dan saya juga sudah menghubungi aparat hukum untuk melacaknya.
Masyarakat se pulau Sumbawa di himbau, agar tetap berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan dirinya.
” jika masyarakat di pulau Sumbawa mendapatkan bantuan yang mengatasnamakan H.Muhammad Syafrudin agar segera konfirmasi melalui tim dan relawan HMS,” tegas HMS .
Ia menerangkan,motifnya adalah di buat akun palsu atas nama Haji Muhammad Syafrudin dengan foto profil dirinya dengan pak presiden dan di gedung DPR RI.
” Sedangkan akun resmi saya tertulis Muhammad Syafrudin tanpa ada nama Haji.
Sehingga orang diajak chat banyak yang mau, disitu lah tersimpan nomor orang di Massanger”.
Lanjut HMS, kemudian penipu berkomunikasi menggunakan Messenger atau WhatsApp dengan nomor WhatsApp baru,
Penipu melakukan aksinya misalnya dengan berpura-pura menelpon si A, pastinya Penipu menyebutkan nama HMS, karena Penipu menggunakan profil dan nama HMS.
Dan si penipu mengatakan telah menghubungi Si B dan tidak mengangkat telpon,
sehingga penipu menawarkan kepada si A untuk menerima bantuan pembangunan masjid,Musholla dan sekolah dengan nilai Rp. 22 juta, dengan catatan si A akan menerima Rp.15 juta dan Rp.7 juta di transfer ke Si B pasti orang mau.
dengan waktu singkat bukti transfer Rp.15 juta atas nama H.Muhammad Syafrudin di kirim ke si A.
” Motif biasanya dilakukan di malam hari sabtu dan minggu, jika jauh dengan ATM korban diarahkan dia, untuk menuju brilink untuk melakukan pengiriman Rp 7 juta tersebut,” beber HMS.(jik)