Pasca Banjir Akses Jalan Kuta -Teta Terhambat

Daerah11 Dilihat
banner 468x60

harian amanat.com

Kab Bima,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Bima terus merilis data Bencana Hidrometeorologi yakni Banjir Bandang, Gempa Bumi dan Tanah Longsor yang terjadi di Kabupaten Bima 4 April 2023 sore hingga malam hari.

banner 336x280

Menurut Kepala BPBD Drs.Isyrah kronologi kejadiannya bahwa berdasarkan hasil konfirmasi dengan BMKG bahwa terdapat pertumbuhan awan konvektif di wilayah Tambora yang berpotensi menyebabkan Hujan dengan intensitas ringan dan Pergerakan awan ke arah Selatan.

Hingga hari ini Kamis 6 April 2023, pihaknya terus memantau perkembangan pasca banjir.

Ia mengaku bahwa akses jalan dari desa Kuta ke Teta masih belum bisa dilalui roda 4.

Dan Lokasi dan Dampak Bencana adalah
Kecamatan Lambitu, Kecamatan Madapangga, Kecamatan Bolo
Kecamatan Woha,
Kecamatan Palibelo.

Untuk Kecamatan Lambitu:
Desa Kuta,
Terjadi kemacetan dan akses jalan dari desa Kuta menuju desa sambori terganggu akibat tanah longsor mengakibatkan jalan tidak bisa dilalui, dan dampak lainnya masih melakukan proses pendataan oleh aparat desa setempat akibat banjir gunung di desa tersebut.

Kecamatan Madapangga
Desa Tonda,
Akibat intensitas hujan tinggi seputar Madapangga dan Donggo sungai di Desa Tonda tidak bisa menampung sehingga air masuk ke areal permukiman dan jalan di desa tersebut, masih proses pendataan yg terdampak dan tidak ada pengungsian serta korban jiwa, air setinggi betis orang dewasa 40 cm tergenang di jalan raya dan menghantam areal persawahan masih dalam proses pendataan oleh aparat desa setempat.

Kecamatan Bolo
Desa Rato,
Akibat intensitas hujan tinggi seputar Donggo, Madapangga dan Bolo sungai di Desa Rato tidak bisa menampung sehingga air masuk ke areal permukiman dan jalan di desa tersebut, masih dalam proses pendataan.

Desa Leu
Akibat intensitas hujan tinggi seputar Donggo, Madapangga dan Bolo sungai di Desa Leu tidak bisa menampung sehingga air masuk ke areal permukiman dan jalan di desa tersebut, masih dalam proses pendataan.

Desa Timu,
Akibat intensitas hujan tinggi seputar Donggo, Madapangga dan Bolo sungai di Desa Timu tidak bisa menampung sehingga air masuk ke areal permukiman di desa tersebut, masih dalam proses pendataan yang terdampak dan tidak ada pengungsian serta korban jiwa

Kecamatan Woha
Desa Risa,
Berdasarkan laporan aparat Desa Risa akibat hujan intensitas sedang-tinggi wilayah Woha dan Parado terjadi luapan air sungai di desa tersebut, masuk ke areal permukiman dan persawahan.
tidak ada pengungsian maupun korban jiwa dalam hal bencana tersebut, proses pendataan masih dilakukan oleh aparat desa setempat.

Desa Nisa,
Berdasarkan laporan aparat Desa Nisa akibat hujan intensitas sedang-tinggi wilayah Woha dan Parado terjadi luapan air sungai di desa tersebut masuk ke areal permukiman dan persawahan tidak ada pengungsian maupun korban jiwa dalam hal bencana tersebut, proses pendataan masih dilakukan oleh aparat desa setempat.

Desa Naru,
Berdasarkan laporan aparat Desa Naru akibat hujan intensitas sedang-tinggi wilayah Woha dan Parado terjadi luapan air sungai di desa tersebut masuk ke areal permukiman dan tidak ada pengungsian maupun korban jiwa dalam hal bencana tersebut, proses pendataan masih dilakukan oleh aparat desa setempat.

Desa Penapali,
Berdasarkan laporan aparat Desa Penapali akibat hujan intensitas sedang-tinggi wilayah Woha dan Parado terjadi luapan air sungai di desa tersebut masuk ke areal permukiman dan persawahan tidak ada pengungsian maupun korban jiwa dalam hal bencana tersebut, proses pendataan masih dilakukan oleh aparat desa setempat.

Desa Dadibou,
Berdasarkan laporan aparat Desa Dadibou akibat hujan intensitas sedang-tinggi wilayah Woha terjadi luapan air sungai di desa tersebut masuk ke areal permukiman dan persawahan serta di PONPES Al Wafa Godo Bima, tidak ada pengungsian maupun korban jiwa dalam hal bencana tersebut, proses pendataan masih dilakukan oleh aparat desa setempat.

Kecamatan Palibelo
Desa Teke,
Berdasarkan laporan Desa Teke serta akibat hujan intensitas sedang-tinggi wilayah Palibelo dan Lambitu terjadi luapan air sungai di desa tersebut masuk ke areal permukiman dan persawahan untuk sementara tidak ada pengungsian maupun korban jiwa dalam bencana tersebut tepatnya di Dusun Teke RT.01, 02 dan 03 dengan jumlah 105 KK, proses pendataan masih dilakukan.

Desa Belo,
Berdasarkan laporan TRC PB di Desa Belo akibat hujan intensitas sedang-tinggi wilayah Palibelo dan Lambitu terjadi luapan air sungai di desa tersebut masuk ke areal permukiman di Dusun Rato RT. 07, 08 RW. 03 dan Dusun Uma Me’e RT. 02,03,04 RW. 03 dan untuk sementara tidak ada pengungsian maupun korban jiwa dalam hal bencana tersebut, proses pendataan masih dilakukan.

Menurut Kepala BPBD saat ini situasi dan Kondisi Wilayah terdampak sudah aman dan kondusif,
hujan sudah berhenti.
Air sudah suruh di Kecamatan Madapangga dan Kecamatan Woha.

Dan akibat bencana banjir tersebut jalur desa Kuta menuju desa Teta kecamatan Lambitu untuk sementara tidak bisa dilewati oleh roda 4.

Yang dilakukan BPBD saat ini adalah melakukan pengamatan, pendataan dan kaji cepat serta penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak.

Mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap waspada terhadap Bencana gempa bumi, Banjir dan Tanah Longsor susulan.

Dan masyarakat diharapakan melapor langsung ke BPBD KAB BIMA bila ada dampak bencana akibat Gempa, Banjir bandang maupun Tanah Longsor.

Warga atau pun Relawan bisa Berkoordinasi dengan Desa setempat, aparat Kecamatan, Dinas Terkait. (Sura)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *