harianamanat.com
Jakarta – Mendekati tahun politik 2024, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT RI) Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H. mengatakan proses menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat menjadi bagian penting sebagai respon dari fenomena polarisasi yang kerap terjadi menjelang pesta demokrasi.
Menurutnya, transformasi wawasan kebangsaan dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menjadi penting dalam rangka membuat masyarakat tidak mudah terpengaruh sejumlah kelompok yang kerap memanfaatkan politik identitas untuk kepentingan sesaat.
“Kita berharap bersama elemen bangsa tingkat kesadaran dalam berdemokrasi masyarakat kita akan semakin baik, hak-hak masyarakat didapatkan secara wajar dan tanpa adanya intimidasi dan kebencian dalam menjalankan pesta demokrasi tersebut,” kata mantan Kadiv Humas Polri ini.
Pesta demokrasi yang lumrah terjadi di negara demokrasi seperti di Indonesia tidak boleh dinodai dengan fenomena polarisasi yang berakar dari fanatisme berlebihan yang kemudian memunculkan benih-benih intoleran. Untuk itu, penyebaran nilai-nilai toleransi penting digelorakan dalam membangkitkan semangat berbangsa dan bernegara dalam mencegah timbulnya kebencian dan perpecahan di tengah masyarakat Indonesia yang heterogen.
“Jadi kita mengingatkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus menjunjung tinggi semangat berbangsa dan bernegara yang bertoleransi yang cinta terhadap NKRI,” ujarnya Ketika menerima audiensi ABPEDNAS di Jakarta (16/1).
Sementara itu, jika dilihat kondisi saat ini, konten media sosial malah kerap berisi ujaran kebencian hingga politik identitas yang digaungkan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab.
Pada tahun 2024 sebagian generasi Z akan menjadi kelompok masyarakat yang sudah memiliki hak pilih. Generasi ini sangat akrab dengan sosial media sehingga menjadi penting menyebarkan narasi-narasi kebangsaan agar generasi muda Indonesia dapat mendapatkan pendidikan demokrasi yang sehat.(HMS)