Gempitanya Sambutan Untuk Anies Baswedan

harianamanat.com.

Kota Bima,- Kehadirannya telah ditunggu ribuan warga Bima Dompu.

Panas terik matahari tidak menyurutkan masyarakat untuk menunggu Calon Presiden Pujaan hatinya.

Saat Capres Partai Nasdem ini menginjakkan kakinya di Lapangan Serasuba, histeria penonton tidak terbendung.

Apalagi saat Capres Anies melambaikan tangan dan turun dari panggung untuk menyapa dan menyalami.

Teriakan dan tangisan riuh rendah, tangan menggapai, melambai.

“uang bisa menghadirkan orang, tetapi uang tidak bisa menghadirkan semangat,” ujar Anies Rasyid Baswedan memompa semangat masyarakat yang sejak pagi menunggunya.

Wajah Capres dari Nasdem itu di elus-elus, tangannya di cium, punggungnya dielus-elus, tangannya di tarik, bajunya di tarik, di peluk, entah gerakan apalagi, meminta perhatian Capres Anies agar menyalami dan berfoto Selfi.

Capres Anies terlihat senang dan bahagia menerima perlakuan kedekatan itu.

Begitulah tradisi Bima, ketika menghormati tamu yang hadir di daerahnya.

Kerumunan, bersalaman itulah khas Bima.
Dekat dan Ramah itu adalah bersalaman bukan lambaian tangan.
Jadi jangan heran jika para tokoh bangsa ke Bima, melihat pemandangan desak-desakan hanya ingin bersalaman dengan para tokoh bangsa.

” Itulah silaturahim, itulah kedekatan antara pemimpin dan rakyat, bukan dag.dag.atau lambaian tangan.

Salaman berjabat tangan itulah tanda Kehormatan dan kami warga negara untuk para tokoh bangsa,” ujar Hj.Sumarni asal Woha Pensiunan Guru SD ini kepada harianamanat.com.

Ia datang dengan 20 orang anggota majelis taklimnya.

Setiap Tokoh kebanggaan datang ke Bima, Ia dan kelompok Majelis Taklimnya selalu hadir menyambut kedatangan.
Seperti saat kehadiran presiden Jokowi juga dirinya hadir.

Menurutnya Anies adalah Tokoh Bangsa yang harus dihormati, karena sudah mau berkunjung ke daerah kita, apalagi beliau Capres.

” Saya suka mendengar caranya bicara, enak gaya bahasanya, dan juga ingin melihat dari dekat, seperti apa orangnya, ternyata sama seperti di TV, tinggi besar,” ujarnya.

Capres Anies Rasyid Baswedan, lahir 7 Mei 1969, di Kuningan, Jawa barat.

Dalam Pidato kebangsaannya, Anies mengusung jargon Perubahan yang berkeadilan.

Acara Silaturahim akbar ini di awali dengan pengundian Door Prize.

Seorang Penjaga Masjid asal kelurahan Panggi Kecamatan Mpunda, berhasil mendapatkan hadiah Umroh.(Sura)