harianamanat.com
Bima,- Festival Uma Lengge yang merupakan Event Tahunan Dinas Pariwisata Kabupaten Bima di Buka Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M. Sc.Rabu, 14 september 2022,di desa Maria kecamatan Wawo Kabupaten Bima.
Dalam sambutannya, Bang Zul sapaan Gubernur NTB, memuji suasana dan kemeriahan serta eksotisnya latar belakang situs budaya Uma Lengge.
“Semua Festival bukan hanya sebuah seremoni, bukan hanya upacara adat, namun mengandung makna sangat dalam,”pesan Bang Zul, dalam rangkian kunjungan kerjanya di Bima.
Lebih lanjut jelas Doktor Zul, bahwa tradisi Festival merupakan bagian dari jalan untuk mengekpresikan dan memaknai rasa syukur dan pesan agar selalu mengingat sang pencipta, Allah SWT.
Selain itu, Doktor Zul juga mengingatkan pada tahun 2028 mendatang NTB akan menjadi tuan rumah PON XXII. Sehingga rangkian Festival Uma Lengge bertepatan dengan pertandingan salahsatu cabang olahraga di Bima, pada ajang olahraga bergensi tersebut.
“Untuk itu, kita harus berani untuk mulai berbenah dan menyiapkan diri, agar peserta PON dapat hadir pada Festival ini,”ujar Doktor Zul didepan Walikota Bima H.M. Lutfi yang hadir bersama ketua Dekranasda Kota Bima, Hj Ellya HM Lutfi.
Sementara itu, Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri, menyampaikan apresiasi atas waktu Gubernur membuka secara resmi Festival Uma Lengge.
“Terimakasih Pak Gubernur NTB, sudah membersamai kami, disela kesibukan kunjungan kerjanya,”ucap Ummi Dinda sapaan Bupati
Menurutnya, bahwa situs uma lengge tidak saja kebanggaan masyarakat Desa Maria, tetapi kebanggaan seluruh masyarakat Bima
“Uma Lengge ini, fungsi bukan hanya penyimpan cadangan pangan masyarakat, namun dapat dimanfaatkan untuk berkumpul, bermusyawarah untuk kemajuan desa Maria,” ungkap istri mendiang Bupati Bima Ferry Zulkarnain ini.
Bupati Bima juga menyampaikan, Kecamatan Wawo menjadi kiblat dan contoh bagi kecamatan lain di Kabupaten Bima dari tingkat keamanannya.
Masyarakat Wawo, masyarakat yang santun, menjaga kerukunan, serta kedamaian, dan tetap menunjukkan jati dirinya sebagai Dou Mbojo.
Pada kesempatan tersebut Bupati Bima memberikan bantuan pribadi senilai Rp 10 juta untuk mendukung pendanaan event.
Hal yang sama juga disampaikan Gubernur NTB yang memberikan sumbangan dana Rp 100 juta bagi penyelenggaraan kegiatan Festival.
Diharapkan pada penyelenggaraan tahun mendatang, Festival Budaya seperti ini bukan hanya sekadar seremoni belaka, tetapi mampu mempersembahkan hakikat dari keberadaan Uma Lengge ataupun juga penyelenggaraan budaya lainnya.
Hingga hari ini Kawasan Uma Lengge masih nampak kering dan tidak asri, sebagai tempat tujuan wisata, kawasan Uma Lengge belum memenuhi syarat tempat yang sehat.
Ada baiknya Pokdarwis dan Kades mulai berbenah memperbaiki toilet, menanam pohon, memperbaiki beberapa bangunan yang mulai rapuh.(Arsy)