Harian amanat.com.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bima, mengadakan kegiatan TEKA TAMBORA dalam rangka memperingati 207 tahun meletusnya Gunung Tambora.
Teka Tambora yang sudah berjalan 4 tahun ini merupakan Ide dari JENA TEKE Kesultanan Bima, Muhammad Putra Ferryandi,S.IP.
“Teka Tambora ini murni ide Dae Yandi, kami Dinas Pariwisata tentu sangat mendukung karena ini bahagian dari Promosi wisata daerah kita,”ujar Kadis pariwisata Bima Aris Munandar,ST.MT.kepada hariananat.com, Rabu 25 Mei 2022, melalui telepon.
Dengan mengadakan event tahunan Teka Tambora, diharapkan sejarah Meletusnya Gunung Tambora dan sejarah wilayah Kekuasaan Kesultanan Bima, bisa dimaknai dan diketahui oleh Generasi milenial Bima.
Seperti kita ketahui GUNUNG TAMBORA berada di wilayah Kekuasaan Kesultanan Bima. Dalam beberapa catatan sejarah bahwa Kerajaan Pekat, Kerajaan Kore, Kerajaan Sanggar. tiga kerajaan besar di wilayah Tambora ini menyatakan sikap untuk bergabung dengan Kerajaan Bima.
Event TEKA TAMBORA adalah cerminan sikap Kesultanan Bima yang ingin mengibarkan Bendera Merah Putih dan Bendera Kesultanan Bima di Puncak Gunung Tambora.
Jena Teke M.Putra Ferryandi menggagas Ide Teka Tambora 4 tahun lalu itu, bukan asal mencetus Ide.
Tapi itu berdasarkan Sejarah Kesultanan Bima.
Dan Dinas Pariwisata Bima mengemasnya dalam berbagai event.
menurut Kadis Pariwisata Bima Aris Munandar,ST.
Event Tahunan TEKA TAMBORA akan dimulai pada tanggal 27 mei, yaitu usai shalat jumat. dengan melaksanakan upacara pembukaan festival Teka Tambora, yakni pelepasan peserta rally wisata tambora, oleh Gubernur NTB.
Rally wisata tambora ini langsung Pimpin oleh Ketua DPRD Kab Bima, Dae Yandi.
” Karena Dae Yandi yang penggagas Ide Teka Tambora, 4 tahun ini beliau langsung yang pimpin, kami Dinas Pariwisata menambah dengan event lainnya seperti adakan Pameran, Pentas Seni dan lainnya.”
Rencananya pada hari sabtu tanggal 28 mei, setelah renungan dan doa mengenang korban erupsi gunung tambora, akan ada pelepasan Trabas Tambora dan Offroad Tambora.
Kemudian ada juga penanaman pohon.
Dan minggu subuh tanggal 29 direncanakan pelepasan peserta Teka Tambora.
Para pendaki akan bermalam di tenda.
dan subuhnya mereka akan Teka Tambora melalui piong.
” Teka Tambora ini akan dilepas oleh Dae Yandi,
In syaa Allah rencananya saat fajar menyingsing akan ada pengibaran bendera merah putih raksasa di puncak gunung tambora. dan ada paralayang dari peserta Teka Tambora,” urai Kadis Pariwisata Bima ini.
Menurut Aris Munandar atau Anton, event TEKA TAMBORA Ini juga dimeriahkan dengan beberapa kegiatan lainnya, seperti aksi sadar wisata, workshop, pentas seni, pameran fotografi, pameran Ekraf, Pelatihan Ekraf, pemutaran film dokumenter.
Bagi Pemkab Bima sudah banyak event yang sudah digelar untuk memperingati meletusnya Gunung Tambora.
Sebelum event Nasional Tambora Menyapa Dunia.
Tahun 2008, almarhum Bupati Ferry Zulkarnain saat itu menggagas kegiatan Festival Pesona Tambora. Yakni dengan mengadakan festival Kopi Tambora. yakni lomba menggoreng kopi Tambora dan meraciknya kopi Tambora, kopi tradisional yang tumbuh di kaki gunung Tambora.
Kemudian ada juga kegiatan Trail Tambora Sanggar. jelajah alam Tambora Sanggar, Parade perahu dayung menuju Pulau Satonda, parade kuda, kunjungan ke situs-situs di dusun Tambora.
Event Teka Tambora ini sebuah event untuk mengingatkan Masyarakat Dunia, bahwa Bima, Kesultanan Bima memiliki Cagar Alam Dunia yakni Gunung Tambora.
Dunia harus mengetahui sejarah wilayah Kekuasaan Kesultanan Bima. Bahwa GUNUNG TAMBORA itu berada di wilayah Kekuasaan Kesultanan Bima.(Sura)