20 Tahun Sudah Kota Bima Kita

harianamanat.com.

Setiap 10 April dirayakan sebagai Hari Lahirnya Kota Bima.

2002 silam, DPR RI mensyahkan UU nomor 13 tahun 2002 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Baru bernama Kota Bima.

Dan hari ini tepat 20 tahun Kota Bima terbentuk, dan artinya usianya 20 tahun sudah usia Kota Bima kita ini.

Tentu ada berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk terus memajukan daerahnya.

Untuk itu, semangat perjuangan para pendiri di masa lalu dapat dijadikan teladan di dalam menjalankan roda pemerintahan.

“Jika kita salah dalam meletakan tongkat dasar pembangunan kota Bima, maka akan salah seterusnya, tetapi jika dasarnya kuat, maka hal-hal yang salah dikemudian hari bisa segera dapat dilihat dan diperbaiki,”H.Mohammad Nor,SH.Pj.Walikota Bima.

Ungkapan itu sering disampaikan Pj. Walikota saat itu disetiap kesempatan.

Drs.H.Usman AK, selaku Sekretaris Daerah Kota Bima saat itu memulainya dari penguatan Administrasi dan Struktur organisasi.

” Untuk memenuhi semua itu, kami meminta Gubernur Harun Al Rasyid untuk mengirim putra-putra Bima terbaik untuk membantu kami dalam mengisi struktur pemerintahan, baik dari Birokrasi maupun akademisi yang ada di Mataram maupun di Daerah, itu penting karena kepedulian terhadap Pembentukan Kota Bima ini harus dilakukan oleh SDM ikhlas, inovatif, ikhlas, berdedikasi dan yang netral,”Drs. H.Usman AK.

Hampir setiap saat, setiap hari kami berkomunikasi dengan para tokoh Bima, Aba Uma, Dae Ferry, Pak Malik Ibrahim, H.Rasyid Yusuf, H.Arifin Adnan, PTS di Bima, STISIP, STKIP, STIH, LBH AMANAH dan LSM nya Sayuti dan Natsir,S.Sos.

” Berbagi harapan, berbagi ide, berembug, apa yg harus dilakukan, apakah pembangunan fisik lebih dahulu, atau perbaikan menajemen Birokrasi agar Kota Bima bisa mandiri dan siap secara kelembagaan,” H. Usman AK.

Begitulah antara lain proses penataan Kota Bima ini, sehingga pada saat Pemilihan Walikota di DPRD KOTA BIMA tahun 2003 yang dimenangkan Pasangan HM.Nur Latif dan HM.Umar H.Abubakar Husain, Kota Bima bergerak cepat dalam pengembangan diri.

Kota Bima sudah tidak merangkak seperti DOB lainnya, tetapi mulai berjalan.
Dan berlari saat memasuki Periode Pemerintahan HM.Qurais dan H.Rahman H.Abidin, 2013-2018.

Dimasa Pemerintahan QURMA (Qurais -Man) Kota Bima meninggalkan Kabupaten Induknya.

IPM sempat duduk diposisi tertinggi di NTB.
Birokrasi yang inovatif dan taat azas.
Kota yang Asri dan bersih dibuktikan dengan penghargaan Adi Pura, dan motto Kota Tepian Air (Waterfront City ) adalah mimpi HMQ dan H.Man untuk mewujudkan Kota Bima sebagai Pusat Perekonomian yang berbasis pada Wisata Alam Teluk Bima.

Dan diusia 20 tahun Kota Bima, dibawah kendali HM.Lutfi dan Feri Sofian, SH, Kota Bima menggeliat dengan pengembangan infrastruktur.
Ada lampu jembatan, ada puskesmas, ada Perpustakaan juga ada penambahan sayap Kantor Walikota Bima.

Namun dengan pengembangan infrastruktur yang megah itu, kita belum menemukan corak kemana arah pembangunan Kota Bima.

Kita tidak menafikan akan berbagai Penghargaan yang didapatkan Walikota HM.Lutfi atas prestasi yang dicapainya.
Baik penghargaan yang datang dari Pemerintah Pusat maupun dari Lembaga Non Pemerintahan lainnya, seperti Minggu lalu yakni Juara Pertama sebagai Walikota terInovasi.

Atas banyaknya penghargaan itu, Penulis berpendapat bahwa sejauh mana korelasi dan dampak dari banyaknya Prestasi dan Penghargaan itu dengan Pencapaian Pengembangan dan Pertumbuhan Ekonomi, sosial, Budaya dan Lingkungan Kota Bima.

Betul ada infrastruktur lain yang sudah di bangun, ada Command Centre hingga fasilitas wisata Lawata dan Kolo.
Hanya saja kita tidak menemukan Arah pembangunan Kota Bima dimasa Lutfer.

Dan melalui tulisan ini ada catatan yang mungkin bisa menjadi bahan Evaluasi atas Prestasi, kinerja dan Program Pemerintahan Lutfer yang tinggal 15 bulan lagi.

Ada baiknya HML lebih fokus pada Pembuktian Pendirian IAIN Bima dan Penanggulangan Kota Bima sebagai kota rawan Banjir, penanggulangan sampah dalam menciptakan Kota Bima yang Asri, juga Posisi Pembangunan Penatoi sebagai Pusat Ibu Kota Bima.

Penulis tidak akan mengulas kenapa ada evaluasi atas perkembangan IAIN dan Penanggulangan Bencana.
Sebagai pejabat Politik HML akan bisa menjawabnya.

Akhirnya Dirgahayu Ke -20 Kota Bima, semoga dalam kondisi pandemi Covid, dimana harga BBM naik, sembako naik,
HML mampu mewujudkan visi misinya membangun SDM Kota Bima yang siap bersaing.

Dan HUT Kota Bima yang bertepatan dengan bulan Ramadhan ini dapat membawa keberkahan buat kita semua. Aamiin (Sri Miranti)