HARIAN AMANAT, KAB BIMA.
Anggota DPR RI H.Muhammad Syafrudin,ST.MT. (HMS) atau yang akrab disapa Abu Redo mengaku bahwa pihaknya sudah mendapatkan kepastian akan adanya satu juta ekor bibit bandeng yang akan diperuntukan bagi para petani tambak Kabupaten Bima yang berdampak banjir.
Bantuan bibit bandeng sebanyak 1 juta ekor yang akan diperuntukan bagi para petani tambak berdampak banjir di kabupaten Bima itu diperoleh dari Balai Benih Situbondo.
” Saya sudah dapat konfirmasi dari Balai Benih di Situbondo Jatim, mereka sudah memeriksa 1 juta ekor untuk beberapa kelompok petambak, namun saya akan berusaha bantuan tersebut bisa diatas 1 juta ekor,” ujarnya kepada harianamanat.com, Jumat 11 maret 2022 sebelum melepas Pasukan Gerak Jalan di Kelurahan Rontu Kota Bima.
Ia mengharapkan agar bantuan bibit bandeng tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik, kelompok usaha tambaknya bisa tumbuh kembang, sehingga kedepan nantinya panen yang dihasilkan semakin hari semakin baik.
baik dari sisi jumlah yang bisa dipanen maupun dari sisi berat ikan bandeng.
” Kita ingin para petambak bisa menjadi petambak yang profesional, hasil panennya bisa menumbuhkan UMKM lokal bahkan tumbuh industrialisasi dari sektor pertambakan bandeng,” ujarnya.
Saat ini dirinya tengah memverifikasi beberapa kelompok yang bisa diberikan bantuan bibit bandeng.
Ia berharap usaha ini akan menunjang perekonomian baik petambak maupun UMKM Lokal.
Ia juga berharap ada perbaikan tambak diantaranya perbaikan pintu utama air, pengurukan tambak dan juga pengadaan bibit ikan bandeng.
Sementara itu Akademisi Universitas Hasanuddin Sulawesi Dr.Syafyudin Yusuf atau Dr.Ipul mengatakan bahwa langkah cerdas HMS perlu didukung sebagai salah satu upaya industrialisasi bagi para petani tambak.
Ia berharap agar bantuan bandeng yang diberikan HMS bisa beriringan dengan perbaikan Tambak Bandeng di Bima.
Menurut Doktor Kelautan ini ikan Bandeng Bima memiliki rasa khas tersendiri, enak, legit dan tidak berlumpur.itu dahulu.
Namun seiring waktu kekayaan khasanah Bandeng Bima itu berubah.
Saat ini ukuran bandeng Bima itu berukuran mini saat di panen.
Menurut Doktor asal Penaraga Kota Bima ini faktor penghambatnya bandeng Bima menjadi berukuran mini itu disebabkan tidak adanya Sirkulasi air motor keluar masuk di setiap petak. air penuh dengan pupuk nitrogen dan pupuk Kembali jadi racun pembunuh dan membuat ikan kerdil.
” Sirkulasi air ditambah itu penentu sehatnya bandeng,” ujarnya.
Doktor Pascasarjana Unhas ini mengatakan bahwa perlu restorasi sistem pergantian air, semua sudah tertutup acapkali diberi pupuk, mereka/petambak mengira akan mempercepat pertumbuhan bandeng, namun kenyataannya akan meracuni, karena pupuk mengandung nitrogen tinggi menumpuk menjadi amoniak, maka di lumpur bandeng terjebak bau tak sedap, bau amoniak yang mengurangi suplai oksigen dalam air, sehingga 80% benih ikan mati, ” jelasnya.
Ia mengatakan Bandeng Bima itu cocoknya hidup dari air laut bercampur air sungai itulah yang paling cocok, hanya saja Sirkulasi air di pertambakan itu masih kurang bagus, juga kedalaman Tambak masih kurang, sehingga airnya cenderung panas apalagi di saat musim kemarau. Apalagi profesi petambak Bima itu multi fungsi, saat akan panen garam bisa menjadi tambak garam, kemudian berganti musim tambak bandeng, ada baiknya profesional pilih satu saja,” ujarnya.(admin)