Hikmah Jumat oleh DF

Hikmah Jum’at

Sudah satu setengah tahun wabah covid19 melanda dunia, hal ini sangat berdampak pada kondisi dunia usaha. Beberapa bulan ini kondisi bisnis hampir semua mengalami penurunan, ini juga otomatis berdampak pada cash flow usaha bahkan berpengaruh pada cash flow dapur rumah tangga.

Sebagai wirausawan, rasanya Kondisi keuangan kadang sangat kritis, kadang tidak memiliki simpanan dana untuk operasional usaha, tetapi alhamdulillah sampai saat ini selalu saja Allah karuniakan rezeki untuk sekedar bayar gaji pegawai, kadang dananya hadir menjelang gajian, sehingga dapur pegawai tetap bisa mengepul. Hanya saja dana yang tersedia sangat terbatas. Hal ini mau-tidak mau menjadi beban pikiran setiap bulan, dari mana lagi sumber pemasukan untuk gaji bulan berikutnya?

Saya kadang berpikir kenapa Allah batasi rezeki seperti ini?, kadang saya suka protes dalam hati kepada imam di musholla kami, seringkali dalam do’a berjamah beliau berdoa, “Allahumarjuqna kamaa turjaqul bughot”, doa meminta rezeki selayaknya rezeki yang diberikan kepada burung bughot (silahkan googling), do’a ini meminta rezeki yg “cukup” menjamin untuk makan hari itu, tidak meminta rezeki yang banyak. Saya mau menegur imam yg memimpin do’a rasanya tidak enak, maksudnya mbo’ yaa do’a rizqan katsir, rezeki yang bayak.

Beberapa hari yang lalu istri saya mengingatkan dan berujar, “mungkin kita kurang sedekah”, saya menjawab, sedekah selalu dibagi dan tidak pernah ketinggalan setiap bulan, selalu saja sedekah diberikan, apalagi selalu saja ada saudara, teman, tetangga yg meminta bantuan, dan saya bergumam dalam hati ada banyak sedekah rutin yang sudah saya salurkan melalui amil yang amanah.

Tetapi teguran istri ini menjadi pemikiran juga, sehingga saya balik tanya ke istri, apakah pegang uang kas untuk disedekahkan kepada tetangga atau untuk fakir disekitar RT kita?, kebetulan istri baru ambil dana untuk kebutuhan bulanan dari ATM, saya minta pinjam dulu uang itu ditambah dari uang dari dompet saya, jadilah terkumpul sekian juta. Saya minta kepada istri tolong dibagikan segera di hari Senin pagi, karena Senin siang saya dihadapkan pada persoalan yang cukup pelik yang harus saya hadapi. saya membathin, semoga Allah mudahkan segala urusan dihari senin itu.

Jadilah uang yg terkumpul tadi dibagikan di hari Senin pagi.

Dampak langsung yang saya dapatkan sebagai ganjaran sedekah senin pagi itu luar biasa. Urusan pelik yg saya hadapi di Senin siang dimudahkan Allah, bahkan hal pelik berubah menjadi hal yang menyenangkan.

Senin sore, ada klien yang mengingatkan untuk segera mengirimkan nomor rekening untuk pembayaran atas pekerjaan yang sudah lama diselesaikan, alhamdulillah keesokan harinya langsung ditransfer, bahkan diberi kelebihan persis sejumlah uang yang saya pinjam dari istri untuk sedekah.
Pemberian kelebihan ini adalah suatu yang janggal dan tidak pernah terjadi sebelumnya. Paling tidak bulan ini sudah bisa tenang karena dana untuk gajian akhir bulan sudah lebih dari cukup.

Semalam saya komunikasi dengan klien, mereka juga minta segera membahas proposal pekerjaan yang insyaAllah akan mulai dieksekusi Oktober bulan depan, harapannya pekerjaan ini akan dapat menjamin kebutuhan pembayaran gaji selama tiga bulan, mudah-mudahan cashflow bisa aman sampai akhir tahun.

Jum’at Pagi ini ada juga calon klien yang minta bertemu untuk membahas penugasan baru.
Jelang siang ini juga ada dua berita gembira, ada calon klien yg minta proposal segera untuk pekerjaan ringan yang bisa mendatangkan penghasilan untuk sekedar menutup setengah bulan gaji pegawai.
Lebih surprize lagi, jelang Jum’at siang ini dapat khabar dari klien, bahwa pekerjaan yg sudah dilakukan hampir satu tahun yang lalu membuahkan hasil yang positif, dan sepertinya dalam waktu dekat akan segera dapat ditagih.

Alhamdulillah, sering kali kami mengalami balasan atas sedekah dibayar kontan oleh Allah, bahkan berkali-kali lipat dalam jumlah yg tidak kita sangka-sangka (DF)

Semoga ada hikmah….

Jum’at, 10/09/21