Pembangkangan Putri,Sop Ikan dan Wane oleh Muchlis Dj.Tolomundu (2)

Serba-Serbi73 Dilihat
banner 468x60

PANTAI WANE….

Setelah cukup mengobrol dengan Haji Aswad, kami meluncur kembali. Menjelang keluar dari pintu surga halaman rumah makan, Aman Jahar bertanya tujuan berikutnya.

banner 336x280

Dia menawarkan pilihan: belok kanan ke kota dan masuk hotel, atau belok kiri. “Pilih kekanan atau kiri?” tanya Aman Jahar. Belum dijawab, dia sudah membelokkan mobil kekiri.

“Kita ke pantai yang masih perawan. Pantai Wane namanya,” kata Aman Jahar.

Kembali melewati jalan depan bandara, kami membelakangi arah kekota.
Ketika pengelana dari Rusia itu diberi info bahwa tujuan bukanlah ke kota tapi ke resort pantai selatan, mereka terkekeh dan tampak senang langsung diajak berkeliling. Saya juga senang.Belum pernah melihat Wane.

Di simpang Talabiu, kami tidak belok kanan pada ruas jalan Trans Pulau Sumbawa,tapi mengarah lurus keselatan melintasi perempatan.

“Jalan itu menuju kemana?”seorang geolog Rusia buka suara.

“Ujung jalan itu lokasi tambang Newmont. Lebih dua ratus kilometer dari sini,” kataAman Jahar kepada teman, mantan Anggota DPR RI, yang duduk di kursi depan disampingnya.

Kemudian panjang lebar mantan anggota dewan menjelaskan mengenai Newmont kepada siRusia.

“Saya tahu Newmont,”komentar singkat sigeolog.
Lalu ia bercakap panjang dengan perempuan Rusia di sampingnya dalam bahasa yang saya kenal cuma dua tiga kata.
Bahasa Slavia.

Mereka berdua duduk di kursi deretan tengah. Saya menempati sendirian kursi Inova deretan belakang, setengah rebah berselonjor kaki menghadap samping.
Yang saya bayangkan di ruas Talabiu sampai lokasi Newmont tadi, bukan Dompu dengan Lakey di selatannya atau Teluk Saleh dan Moyo-Satonda-Tambora di utaranya.
Bukan juga Kota Sumbawa atau Newmont diujung sana.

Melainkan Labuhan Jambu–Empang dan sekitarnya. Kawasan yang terkenal sebagai penghasil terasi. Paradoksal dengan aroma busuknya,terasi Empang berperan penting bagi peradaban kuliner pulau tetangga di barat, Pulau Lombok, yang mengalami perkembangan kulinernya maju pesat dalam 50 tahun terakhir.

Perkembangan yang ditopang oleh ragam
makanan berbumbu Plecing dan bersaus khas, semula racikan Papuk Maemunah dari Kampung Taliwang, di kota mataram.
Bumbu dan saus berbasis santan, kaldu daging,cabe dan terutama kekhasan terasi.
Jadi mengkhayal ayam taliwang, campur aduk dengan hasrat melihat kawasan Pantai Wane. Bersama Pantai Sarae Bura di jajaran selatan Bima, pesona Wane sejak bocah sudah didongengkan oleh nenek saya.

Kami melewati Tente,pusat kecamatan Woha. Komplek pertokoan yang kumuh dan centang prentang. Tapi kawasan ini melahirkan banyak pedagang antar pulau untuk komoditas hasil bumi.Terutama untuk bawang merah.

Areal pertaniannya subur termasuk beberapa kecamatan di timur dan di tenggaranya, Belo misalnya. Petaninya terkenal rajin. Ekspansi usaha tani bawang merah mereka sampai menyewa lahan jauhke arah barat yaitu menyebar di antara Empang sampai area sebelum kota Sumbawa Besar. Di sana lahan tani belum optimal didayagunakan. Bawang merah hasil petani Belo memenuhi permintaan pasar terutama diLombok,Bali,Jawa,Sulawesi dan Kalimantan.

Naik turun produksi bawang merah petani Bima menentukan fluktuasi harga bawang merah nasional. Tampaknya dalam hal stabilitas harga bawang merah inilah Bima dipantau secara khusus oleh para petinggi republik dan dibahas pada rapat-rapat kabinet di Istana Kepresidenan,Jakarta.

“Siapa Presiden disini?”Perempuan Rusiabersuara.

Pertanyaan yang membuat saya tersenyum.
“Masih sama, yang ada di Jakarta,”jawab mantan anggota dewan tadi.

“Di Aceh saya bertanya, jawabnya sama. Di Papua saya bertanya, jawaban yang sama pula, sungguh luas. Di tempat saya, bekas Uni Sovyet sudah menjadi 15 negara.
Ada 15 presiden.Sudah begitupun,Negara Rusia masih sangat luas,”ujarnya menjelaskan mengapa ia selalu bertanya hal yang sama.

Kami masih mengarah ke selatan menempuh jalan mulus yang baru saja dihampari aspal tebal. Konon pelebaran dan pengaspalan sampai desa Parado, desa paling ujung di balik gunung dari mana ketua salah satu lembaga tinggi negara berasal.

Menurut wacana warga,jalan mulus ini salah satu yang diperjuangkannya bagi kampung halaman. Terlepas dari latar kegetiran masa bocah dan belia harus berjalan kaki jauh untuk sekolah yang memotivasinya. Lumayan, konektivitas menjadi lancar. Perjalanan menjadi nyaman.

Foto cover ; Elok Wali Gani. dan Foto Genpi

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *