Bima, Harian amanat.com,- Muazin – Fahri (Mufakad)PAN.
Suhaeli – Qurais (Suqur) Golkar dan demokrat
Zul – Rohmi (ZuRo’) PKS – Nasdem
Nama diatas hanya gambaran kemungkinan koalisi yang terjadi pada Pilgub NTB 2023 mendatang.
Sumbawa dan KSB akan menjadi ruang pertarungan yang akan menyita perhatian jika benar Fahri Hamzah ikut bertarung pada Pilgub mendatang, Bima Dompu hanya tetap menjadi buffer zona suara untuk tiga kandidat ini, mengingat hanya terwakilkan oleh H. Qurais mantan walikota Bima dua priode.
Sebenarnya Golkar memiliki kekutan pada gresroad dan para kadernya yang menjadi Bupati/wakil tentu memiliki peluang besar mendulang suara itu juga kalau komposisi kader mereka solid memenangkan Pilgub nantinya, begitu juga dengan PAN yang memiliki enam kursi di DPRD NTB.
Ingat !!!
Zul bukan politisi abal-abal dia punya gaya slowly tapi mematikan, masih ingat Zul menumbangkan lawan-lawannya di Pilgub kemarin??. Semetara Hj. Rohmi punya kekuatan basis masa NW dan TGB sebagai ujung tombak. Ini tidak mudah meruntuhkan kekuasaan ZulRohmi, apalagi Zul sejak awal dilantik terus turun kemasyarakat langsung dan ini poin bagi Zul ketika Pilgub mendatang.
Masih ingat dengan pilpres Amerika di saat Obama menumbangkan hillery??
Masih ingat pilpres Indonesia Jokowi menumbangkan Prabowo dengan telak???
Seperti dikutip dari Express, Selasa (15/11/2016) Obama berkata :
“Anda tahu, saya memenangkan Iowa bukan karena demografi yang menentukan bahwa saya akan menang di Iowa. Itu karena saya menghabiskan 87 hari di setiap kota kecil, pekan raya, dan balai kota serta beberapa distrik di mana saya mungkin akan kalah, tapi mungkin saya hanya kehilangan 20 poin bukan 50 poin,” katanya.
“Ada beberapa kabupaten yang saya menangkan dimana orang tidak menyangkanya karena orang-orang disana berkesempatan bertemu denganmu dan mendengarkan mu dan mendapatkan perasaan yang anda pegang teguh dan perjuangkan,” imbuhnya.
Ini merupakan fakta, kalau kedekatan pemimpin dengan rakyatnya akan memunculkan keberpihakan rakyat terhadap mereka, sekalipun “belum meksimal bekerja”.
Sama halnya dengan Jokowi pada periode kedua. Berbagai pihak mengatakan Jokowi gagal memimpin diperiode pertama. Mulai dari Mobil SMK, utang negara hingga rasis menjadi trending topik isu diberbagai media, tapi itu hanya menambah keyakinan Jokowi serta para tim untuk terus blusukan selama masih menjabat.
Perhatikan apa yang dilakuka Zul selama memimpin, dari kota hingga pelosok desa bahkan desa yang tidak pernah di datangi oleh para pemimpin terdahulu Zul datangi.
Ini yang saya katakan Zul bukan politisi abal-abal, Zul juga punya kedekatan dengan para pemangku adat dan tokoh-tokoh agama di NTB yang memiliki pengaruh dan basis masa jelas, Zul sudah sejak awal memperhitungkan keberlanjutan pondasi pembangunan yang sudah dia tancapkan di NTB.
Sekali lagi saya ingin katakan Zul bukan politisi abal-abal, rekam jejak Zul didunia perpolitikan sudah cukup banyak. Apakah mampu kedua calon itu mengalahkan seorang Zulkieflimansyah, kita layak menunggu dan memperhatikan langkah politik para penantang ZulRohmi.
Penulis :
Syukriaddin Suken
Korwil Pemuda NW Pulau sumbawa