Salam Kemenangan Untuk INDAH Dari Petani Bawang

Bima, Harian amanat.com,-  inilah beberapa ungkapan dari warga masyarakat Belo, khususnya para  petani bawang merah untuk  Paslon INDAH ;

H. ABDULAH ISMAIL ( 71 ) rt 1/1 Ncera pengusaha bawang ; kami ini cinta Kesultanan Bima. Sultan Salahuddin itu Sultan yang berjasa mengislamkan semua orang Bima, saat  Sultan Abdul Kahir saya sudah umur 11 tahun, saya masih ingat beliau datang ke Ncera menggunakan kuda. Tidak ada jalan disini. Tetapi Sangaji Mbojo itu membuat jalan dengan menggunakan kuda. Saat itu saya masih ingat kuda menarik papan yang sudah diikat, berkali-kali kuda dan muatan papan itu bolak balik sehingga berbekas seperti jalan. Dan itu setiap hari, itulah hasilnya sekarang jalan ini. Kemudian jalan-jalan yang dibuat sultan itu berpuluh tahun tidak ada yang perhatikan, setelah almarhum ferry zulkarnain baru jalan diaspal.

Jasa Sangaji Mbojo tidak bisa dinilai dengan apapun, itu yang kami tanamkan dalam diri anak-anak kami, agar menghargai para Sultan Bima. Kami tidak pernah berpikir,apa yang sudah dibangun oleh Istri Ferry Zulkarnain, itu hanya orang pintar-pintar saja yang bicarakan. Bagi kami Silaturahimnya, kedekatannya dengan rakyat itu saja yang paling utama. Apalagi Ferry Zulkarnain meninggalkan dua orang anak, juga saudara-saudaranya.

ABDUL  RAUF ( 63 ) toma rt 3 Diha ; Umi itu istri Sangaji Mbojo, selama  menjadi Bupati banyak yang sudah diperbuatnya untuk masyarakat, kami dibantu bibit bawang putih, tetangga saya yang memiliki bengkel di bantu kompresor. Anak-anak muda banyak yang dapat bantuan. Bagi kami orang tua, yang utama dari NO 3 itu adalah dia istri dari Sangaji Mbojo. Apapun yang orang bicarakan itu tidak penting. Yang kami tau Almarhum Ferry punya istri dan dua orang anak, punya adik laki-laki dan saudara perempuan. Mereka adalah turunan Sangaji Mbojo itu harus dihormati.

H. WILDAN  ( 54 ) rt 5/02 Renda,  Pengusaha Bawang ;  Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan, kelebihan umi itu merawat silaturrahim. Beliau itu Istri dari Almarhum Dae Ferry. Kami tidak menghitung IPM atau pembangunan apapun, karena siapapun yang menjadi Bupati, tidak berdampak langsung dengan kami. Kami mandiri. Kalau Umi dan Almarhum Dae Ferry ini ramah, tidak pernah membedakan warganya. Mau compang camping pakaiannya selalu disapa. Bahkan Dae Ferry itu dicium oleh ibu-ibu yang sedang makan sirih sampai pipinya merah kena sirih beliau senyum saja, senang dengan warganya. Apalagi dae ferry punya dua orang anak dan punya adik berarti anak dari putra kahir. Mereka itu orang yang harus kita hormati. Apalagi saat ini umi sudah berjanji, jika menang maka akan membuat pabrik mesin freezer untuk gudang bawang di Belo dan Sape, gudang penampung bawang agar bawang bertahan lama. janjinya itu diucapkan saat saya silaturahim ke pendopo. Bahkan beliau mengatakan, beliau sudah menanda tangani Kesepakatan dengan Menteri Pertanian untuk anggaran tahun 2021 akan memperluas lahan untuk bawang merah yakni 10.000 hektar. Juga memperpanjang Dam Ncera dan membangun Dam  di Risa. Itu sebabnya saya mengajak keluarga besar Renda untuk kembali memenangkan umi baik di desa renda maupun di kecamatan Belo, bahkan kami telah bahu membahu mengajak para petani bawang merah yang ada di Kabupaten Bima agar menangkan Pasangan INDAH. ( 045 )