Mataram, Harian amanat.com,– Kasus Covid-19 yang menginfeksi bayi maupun anak di Provinsi NTB menjadi yang tertinggi kedua nasional setelah Jawa Timur.
Terhitung sampai tanggal 4 Juni 2020, sebanyak 47 balita usia 0-5 tahun dan 53 orang anak-anak usia 6-18 tahun terinfeksi Covid-19.
Di NTB sejak kasus Covid pertama pada tanggal 16 Maret, kami sudah melakukan screening terhadap anak. Setiap anak-anak yang pneumonia langsung kita masukkan ke PDP, sehingga dari sana kita swab dan hasilnya seperti yang kita saksikan saat ini. Jadi kasus anak di NTB ini, penyebarannya sebanyak 40% dari PDP serta 60% dari OTG dan ODP.
Sejak awal mengalami Covid-19, Pemprov NTB sudah melakukan antisipasi terutama pada beberapa dari klaster-klaster mulai dari klaster Gowa, Magetan, Jakarta, Bali dan lain sebagainya. Namun saat ini Covid-19 sudah berada ditengah-tengah kita, sehingga saat ini memang transmisi lokal yang di identifikasi, ujar Wakil Gubenrur NTB, sabtu ( 6/juni ) saat diwawancarai Pers.
Setelah di indentifikasi dan dilakukan Swab, walaupun orang tuanya bukan ODP dan tidak postif ataun tidak reaktif hasil tes swab nya, namun hasil yang mencengangkan banyak anak-anak terkena Covid-19, dari usia 0 hingga 18 tahun. Dan anak-anak yang pneumonia langsung dimasukan ke PDP.
Tingginya angka anak-nak berdampak covid -19, membuat Pemprov NTB saat ini terus menghimbau seluruh orang tua khususnya anak-anak yang punya kategori pneumonia untuk segera memeriksakan diri. Selain itu secara massif melakukan sosialisasi , simulasi , kampanye maskernisasi untuk melindungi anak, supaya anak-anak ini benar-benar di rumah saja dan tetap menggunakan masker.
Saat ini Pemrov NTB bekerjasama dengan semua pihak, dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) dll, telah menyiapkan rumah sakit darurat. Rumah sakit darurat untuk melayani OTG, sehingga yang keadaannya sakit sedang dan berat saja yang di rawat di rumah sakit. Anak-anak akan di tempat pada tempat tertentu supaya bisa tetap di dampingi dan tidak merasa stres ketika dalam perawatan.
Penangkal utama Covid-19a saat ini adalah kedisplinan, dan kedisplinan tersebut butuh edukasi yang sungguh-sungguh. Kita memanfaatkan kader Posyandu untuk terus mengedukasi setiap desa dan dusun agar paham betul bahwa anak-anak ini sangat rentan terkena Covid-19, sebisa mungkin kita minta orang tua supaya anak-anaknya belajar dan bermain di rumah.
Hingga saat ini Pemrov NTB tetap melakukan sosialisasi, Edukasi agar protokol Kesehatan tetap berjalan dengan baik, masyarakat diminta untuk tetap dirumah saja, keluar seperlunya namun tetap mentaati aturan protokol kesehatan. Cuci tangan, jaga jarak, menggunakan masker. Dan bagi orang tua agar tetap mendamping anak-anak untuk tetap menggunakan masker, mencuci tangan, jaga kebersihan walau di rumash saja.. (Humas NTB/045 )
——-Yaa Tuhan Kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk dan patuh kepada Engkau dan jadikanlah di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh Kepada Engkau dan tunjukanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. QS. Al-Baqarah. Surah ke 2 ayat 128.——-