Kota Bima, Harian amanat, 28-mei. Keinginan Gubernur NTB, Dr. HM. Zulkieflimasyah untuk melakukan Swab Test menyeluruh dan menutub akses masuk NTB melalui jalur Penerbangan, mendapat tanggapan dari berbagai kalangan….
H. Rasyid Harman Pengusaha: sepertinya Rapat Terbatas ( ratas) hanya membahas soal menutup akses, bagi orang luar, bagaimana orang dalam yang mau keluar dari NTB. banyak keluarga NTB yang tertahan di jogja dan daerah lainnya, tak bisa pulang. padahal kuliah libur sampai agustus, penerbangan dan transportasi darat tidak ada. belum lagi warga NTB yang berada diluar NTB yang berkepentingan dengan urusan musibah dan berita duka keluarga, ujarnya dalam obrolan WA Grup BIMA BERKHIDMAT.
H. Rasyid melanjutkan bahwa, kebijakan-kebijakan Pemerintah akan berdampak sosial ekonomi dan juga politik akan lebih besar menerpa negeri kita. Bedamai dengan Covid-19 dan Penerapan New Normal pada seluruh aktifitas warga mungkin sedikit membantu dalam artian bahwa kehidupan dan perputaran ekomni itu harus tetap jalan. Masyarakat bahwa terutama pelaku usaha Real, akan tepat bandel dan tetap melakukan aktifitas perdagangan yang berpontensi menciptakan kerumunan. Sedangkan mereka tetap harus menjalankan roda ekonomi demi kebutuhan hidup.
kalo Pemeritah berpikir bahwa urusan bagi-bagi sembako sudah menyelesaikan masalah rakyat padahal kebutuhan bukan hanya soal perut, tapi urusan lain biaya yang besar lainnya, seperti cicilan motor, rumah, mobil, Perbankan, biaya kulaih…jadi jika peberlakuan PSBB ini diperpanjang, maka daya beli masyakarat pasti akan jauh menurun karena mereka tidak lagi puya duit.
Nah saran DANREM 162 Wira Bakti itu bagus, Penerbangan boleh tutup, tetapi transportasi Laut dan Darat dibuka dengan catatan pengawasan diperketat, ada posko-posko TNI-POLRI di pasar, nah hal itu perlu dirumuskan bersama, bagaimana protap protokol kesehatan, jika aktifitas Perdagangan tetap dibuka.
H. Dudi Menagement Consultan ; saya mendukung langkah yang dilakukan Guberrnur NTB, sebagai kewenangan dan Tanggung Jawab Pemprov untuk melindungi nyawa warganya. Karna untuk penerapan New Normal diperlukan persiapan Sosialisasi yang jelas dan tegas. dan tidak dilakukan terburu – buru karena resiko yang akan di hadapi sangat – sangat besar. Dalam menghadai covid -19, kita bisa menilai para pemimpin, ada yang menghadapi dengan biasa- biasa saja, dan ada yang tingkat kepeduliannya sangat tinggi sehingga terlihat Protektif sekali. Yang menghadapi dengan biasa saja menganggap laju roda ekonomi akan jadi pertimbangan utama dalam menghadapi Covid. yang kepeduliannya tinggi maka akan mengganggap keselamatan dan kesehatan warga adalah prioritas utama.
Apakah pilihan sikap itu menjadi parameter salah dan benar – wallau alam, karena latar belakang pendidikan, pemahaman, kebiasaaan, lingkungan, dan persepsi, menjadi penentu sikap mana yang diambil pemimpin, yang jelas sikap kepemimpinan akan terlihat pada saat menghadapi dan menyelesaikan masalah, tulisnya.
Farid tolomundu Jurnalis /Consultan : salut untuk ketegasan sikap pak Gub dalam mengambil langkah Penutupan akses Bandara. Soal perekonomian bisa nanti dulu, karna ada banyak bantuan yang diberikan pemerintah, mulai dari bantuan Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati/ Wali Kota bahkan Desa juga mengeluarkan dana desanya, jika bantuan ini tepat sasaran dan tidak ada yang dobel sesuai harapan. Seluruh warga satu desa pasti dapat, dan pasti bisa bertahan sampai 6 bulan. yang kasihan dan susah itu adalah rakyat yang tidak miskin tidak kaya…
Dr Iwan Harsono Dosen Pasca UNRAM ; kondisi saat ini berat, antara pemenuhan kebutuhan dan mejaga sekesehatan
Dr.Firman Dosen Pasca UNRAM ; setuju dengan langkah Pak Gubernur NTB beserta ForkoPIMDA. saran Danrem Wira Bakti, bagus, artinya toko tidak perlu ditutup, Ritel buat cabang-cabang menyebar dibeberapa tempat, sehingga tidak terkonsentrasi di satu titik di mall. Dan ini perlu kesabaran.
Mungkin Pak Gubernur bisa panggil dan ketemu pelaku usaha, dan mungkin ada Asset bangunan Pemerintah yang tidak terpakai, suruh pedagang tempati….sehingga Ritel terdekat yang jadi tujuan konsumen. Bila perlu dilingkungan kantor Desa/ Kelurahan, ubah dia sebahagian untuk space perdagangan….karna bila ditutup tanpa solusi kasihan dan juga banyak karyawan yang jadi pengangguran.
Untuk soal jaga jarak dan Protokol kesehatan, Danrem Wira Bakti sudah usulkan, agar perketat pengawasan dan buatkan Posko TNI-POLRI-POL PP di setiap Pasar.( 047 )
———Allah, Dia-Lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, sesudah itu lemah kembali dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-NYA dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa…..QS; AR-RUM. Surah ke 30 ayat 54.——————